#

Penyair Dan Sang Nabi

Juftazani

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

Juftazani (Pengarang)

Edisi

Berita Buana edisi Selasa, 12 Juni 1990

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Berita Buana, 1990

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

2 halaman ; 25 cm.

Jenis Isi

Teks

Jenis Media

Tanpa Perantara

Penyimpanan Media

Lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

Kliping kritik esai yang berjudul "Penyair dan sang Nabi" karya Juftazani yang dimuat di surat kabar Berita Buana pada 12 Juni 1990 berisi bahwa Penyair adalah nabi bagi sebuah bangsa. Apabila tidak pernah hadir penyair dalam tubuh bangsa itu, maka yakinlah bahwa itu alamat kemiskinan bahsa dan tak memiliki kebanggaan dan rasa harga diri. Penyair adalah suara sebuah bangsa yang membuat bangsa itu tidak rendah diri bila berhadapan dengan bangsa lain. Demikian, penyair telah menjadi nabi bangsanya, kaum seagamanya, bahkan bagi manusia. Hanya saja kita bisa menilai sampai batas mana kualitas kenabian penyair dalam menimbang jasa dan semua penderitaan yang telah dilaluinya.


Abstrak

Tidak ada data.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000026592 H.38.931 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000007753
005 20241203111940
035 # # $a 0010-1224000012
007 ta
008 241203################|##########|#|##
082 # # $a 809.4 [23]
084 # # $a H.38.931
100 0 # $a Juftazani$e Pengarang
245 1 # $a Penyair dan sang Nabi /$c Juftazani
250 # # $a Berita Buana edisi Selasa, 12 Juni 1990
300 # # $a 2 halaman ; $c 25 cm.
500 # # $a Kliping kritik esai yang berjudul "Penyair dan sang Nabi" karya Juftazani yang dimuat di surat kabar Berita Buana pada 12 Juni 1990 berisi bahwa Penyair adalah nabi bagi sebuah bangsa. Apabila tidak pernah hadir penyair dalam tubuh bangsa itu, maka yakinlah bahwa itu alamat kemiskinan bahsa dan tak memiliki kebanggaan dan rasa harga diri. Penyair adalah suara sebuah bangsa yang membuat bangsa itu tidak rendah diri bila berhadapan dengan bangsa lain. Demikian, penyair telah menjadi nabi bangsanya, kaum seagamanya, bahkan bagi manusia. Hanya saja kita bisa menilai sampai batas mana kualitas kenabian penyair dalam menimbang jasa dan semua penderitaan yang telah dilaluinya.
650 # 4 $a Esai Indonesia
650 # 4 $a Kritik Esai
650 # 4 $a Guntingan (Surat kabar, dsb.)
600 # 4 $a Juftazani
264 # # $a Jakarta :$b Berita Buana,$c 1990
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa Perantara$2 rdamedia
338 # # $a Lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS009806-11