#

Sengkarut Meja Makan

Tambunan, Saut Poltak

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)

Edisi

cetakan pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Selasar Pena Talenta, 2011

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

5 halaman : ilustrasi ; 20 cm.

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9786029730012

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Cerita pendek

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Walau mengaku tak pintar menyanyi, tapi sebagaimana umumnya putra Batak, Saut Poltak Tambunan, memberikan potret sosial yang sendu, dalam pergeseran nilai di negeri yang tersaruk berbenah dihajar berbagai perubahan ini. (Putu Wijaya, Teater Mandiri, Budayawan) Cerpen-cerpen Saut Poltak Tambunan mengajari kita menghadapi kemarahan dengan cara yang cerdas, dan menjadikannya sebuah kearifan yang indah. Tema-temanya unik dan seringkali tidak terduga. Sepertinya sederhana tapi mengejutkan. Bagaimana dari objek kecil ‘Meja Makan’ misalnya, bisa melahirkan ironi dan kegeraman sebuah potret besar tentang Negara. Ada tokoh-tokoh kecil yang selalu dianggap tak berharga (tokoh pembantu dalam cerpen Si Nur misalnya), yang ditulis dengan karakter kuat dan mengharu-biru, yang telah melahirkan satu pemaknaan tentang harga kemanusiaan yang kita miliki. Ada kerinduan tentang kampung halaman yang menghasilkan berlembar-lembar pertanyaan tentang arti ‘kemajuan’ yang selalu diagung-agungkan. Kegeraman-kegeraman yang begitu kasar pada cerpen yang menggambarkan kehancuran sebuah peradaban yang melulu melahirkan kanibalisme antar manusia. Ataupun nilai-nilai cinta dan masa lalu yang begitu lembut dari hubungan dua manusia yang saling terasing dengan menawarkan beragam hal dengan cara yang begitu lugas, akan tetapi tidak kehilangan cara pandangnya yang khas. (Hanna Fransisca, Penyair dan Prosais).

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000002372 N.67.1651 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
00000002412 N.67.1651 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000656
005 20240726114324
035 # # $a 0010-0724000656
007 ta
008 240726################g##########j#ind##
020 # # $a 9786029730012
082 # # $a 301 [23]
084 # # $a N.67.1651
100 0 # $a Tambunan, Saut Poltak$e Pengarang
245 1 # $a Sengkarut meja makan /$c Saut Poltak Tambunan ; penyunting, Sebastiane
250 # # $a cetakan pertama
300 # # $a 5 halaman : $b ilustrasi ; $c 20 cm.
650 # 4 $a Cerita Pendek
650 # 4 $a Fiksi
520 # # $a Walau mengaku tak pintar menyanyi, tapi sebagaimana umumnya putra Batak, Saut Poltak Tambunan, memberikan potret sosial yang sendu, dalam pergeseran nilai di negeri yang tersaruk berbenah dihajar berbagai perubahan ini. (Putu Wijaya, Teater Mandiri, Budayawan) Cerpen-cerpen Saut Poltak Tambunan mengajari kita menghadapi kemarahan dengan cara yang cerdas, dan menjadikannya sebuah kearifan yang indah. Tema-temanya unik dan seringkali tidak terduga. Sepertinya sederhana tapi mengejutkan. Bagaimana dari objek kecil ‘Meja Makan’ misalnya, bisa melahirkan ironi dan kegeraman sebuah potret besar tentang Negara. Ada tokoh-tokoh kecil yang selalu dianggap tak berharga (tokoh pembantu dalam cerpen Si Nur misalnya), yang ditulis dengan karakter kuat dan mengharu-biru, yang telah melahirkan satu pemaknaan tentang harga kemanusiaan yang kita miliki. Ada kerinduan tentang kampung halaman yang menghasilkan berlembar-lembar pertanyaan tentang arti ‘kemajuan’ yang selalu diagung-agungkan. Kegeraman-kegeraman yang begitu kasar pada cerpen yang menggambarkan kehancuran sebuah peradaban yang melulu melahirkan kanibalisme antar manusia. Ataupun nilai-nilai cinta dan masa lalu yang begitu lembut dari hubungan dua manusia yang saling terasing dengan menawarkan beragam hal dengan cara yang begitu lugas, akan tetapi tidak kehilangan cara pandangnya yang khas. (Hanna Fransisca, Penyair dan Prosais).
600 # 4 $a Tambunan, Saut Poltak
264 # # $a Jakarta :$b Selasar Pena Talenta,$c 2011
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
990 # # $a PDS017351-01
990 # # $a PDS017351-02