#

Cerbung Empat Keparat Bagian 49

Widayat, Widi

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

Widi Widayat (Pengarang)

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Suara Pembaruan, 1996

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

2 halaman : ilustrasi ; 25 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

-


Abstrak

Artikel Cerbung empat keparat bagian 49, Pada bagian ke-49, cerita menyoroti detail pengamatan yang tampak sepele namun menentukan. Tokoh menyadari bahwa perbedaan hanya dapat dikenali dengan jelas dari jarak dekat, ketika tanda kecil seperti tahi lalat masih bisa terlihat. Namun, dari jarak yang lebih jauh, perbedaan itu menjadi kabur dan sulit dibedakan. Bagian ini tidak hanya berbicara tentang penglihatan secara fisik, tetapi juga menyiratkan makna simbolis: kebenaran, identitas, dan penilaian sering kali bergantung pada seberapa dekat seseorang mau melihat dan memahami. Cerita menegaskan bahwa jarak—baik nyata maupun batin—dapat mengaburkan kenyataan.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000127614 H.40.979 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000036960
005 20251228080845
035 # # $a 0010-1225002234
007 ta
008 251228################|##########|#|##
082 # # $a 813 [23]
084 # # $a H.40.979
100 0 # $a Widi Widayat$e Pengarang
245 1 # $a Cerbung empat keparat bagian 49 /$c Widi Widayat
300 # # $a 2 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
520 # # $a Artikel Cerbung empat keparat bagian 49, Pada bagian ke-49, cerita menyoroti detail pengamatan yang tampak sepele namun menentukan. Tokoh menyadari bahwa perbedaan hanya dapat dikenali dengan jelas dari jarak dekat, ketika tanda kecil seperti tahi lalat masih bisa terlihat. Namun, dari jarak yang lebih jauh, perbedaan itu menjadi kabur dan sulit dibedakan. Bagian ini tidak hanya berbicara tentang penglihatan secara fisik, tetapi juga menyiratkan makna simbolis: kebenaran, identitas, dan penilaian sering kali bergantung pada seberapa dekat seseorang mau melihat dan memahami. Cerita menegaskan bahwa jarak—baik nyata maupun batin—dapat mengaburkan kenyataan.
600 1 4 $a Widayat, Widi
264 # # $a Jakarta :$b Suara Pembaruan,$c 1996
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS010337-146