#

Cerbung Derai Cemara Mempercepat Kelam Bagian 35

Setiawan, Yati

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

Yati Setiawan (Pengarang)

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Surabaya : Jawa Pos, 1996

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

2 halaman : ilustrasi ; 25 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

-


Abstrak

Artikel Cerbung derai cemara mempercepat kelam bagian 35, Pada bagian ke-35, tokoh “aku” diliputi perasaan hangat dan penuh keheranan, seolah baru saja menikah kemarin. Ia menikmati kembali getar-getar awal sebuah pernikahan—rasa canggung yang manis, kebahagiaan sederhana, serta kedekatan emosional yang terasa segar. Momen ini menjadi jeda dari kelam yang sebelumnya menyelimuti hidupnya, menghadirkan kesadaran bahwa kebersamaan dan cinta mampu menghidupkan kembali perasaan yang sempat pudar. Bagian ini menegaskan fase penerimaan dan kebahagiaan baru, sekaligus menjadi titik terang dalam perjalanan batin tokoh utama.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000127459 H.40.979 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000036922
005 20251228030546
035 # # $a 0010-1225002196
007 ta
008 251228################|##########|#|##
082 # # $a 813 [23]
084 # # $a H.40.979
100 0 # $a Yati Setiawan$e Pengarang
245 1 # $a Cerbung derai cemara mempercepat kelam bagian 35 /$c Yati Setiawan
300 # # $a 2 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
520 # # $a Artikel Cerbung derai cemara mempercepat kelam bagian 35, Pada bagian ke-35, tokoh “aku” diliputi perasaan hangat dan penuh keheranan, seolah baru saja menikah kemarin. Ia menikmati kembali getar-getar awal sebuah pernikahan—rasa canggung yang manis, kebahagiaan sederhana, serta kedekatan emosional yang terasa segar. Momen ini menjadi jeda dari kelam yang sebelumnya menyelimuti hidupnya, menghadirkan kesadaran bahwa kebersamaan dan cinta mampu menghidupkan kembali perasaan yang sempat pudar. Bagian ini menegaskan fase penerimaan dan kebahagiaan baru, sekaligus menjadi titik terang dalam perjalanan batin tokoh utama.
600 1 4 $a Setiawan, Yati
264 # # $a Surabaya :$b Jawa Pos,$c 1996
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS010337-134