Widayat, Widi
Jenis Bahan
Kliping
Judul Alternatif
-
Pengarang
Widi Widayat (Pengarang)
Edisi
-
Pernyataan Seri
-
Penerbitan
Semarang : Suara Merdeka, 1995
Bahasa
-
Deskripsi Fisik
6 halaman : ilustrasi ; 25 cm
Jenis Isi
teks
Jenis Media
tanpa perantara
Penyimpanan Media
lembar
ISBN
-
ISSN
-
ISMN
-
Bentuk Karya
Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca
Tidak ada kode yang sesuai
Catatan
-
Abstrak
Artikel Cerbung perawan kasmaran bagian 201--203, Pada bagian 201–203, suasana cerita diliputi kegelisahan dan duka tersembunyi. Ketidaktahuan menjadi sumber ketakutan—tak seorang pun benar-benar memahami apa yang sedang direncanakan pihak lawan. Ancaman terhadap Panembahan pun mencuat, menciptakan bayang-bayang bahaya yang semakin nyata meski belum terlihat wujudnya. Panembahan Tengger hanya bisa menghela napas panjang, menanggung kesedihan dan kecemasan atas situasi yang kian genting. Bagian ini menonjolkan beban moral dan tanggung jawab seorang pemimpin yang terjepit di antara keselamatan diri, orang-orang di sekitarnya, dan ketidakpastian masa depan.
| No. Barcode | No. Panggil | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Ruangan | Kategori | Akses | Ketersediaan |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 00000126944 | H.40.979 |
PDS HB Jassin Perpustakaan Pusat |
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 | Koleksi Umum | Baca di tempat | Tersedia |
| No. | Nama File | Nama File Format Flash | Format File | Aksi |
|---|---|---|---|---|
| Tidak ada data. | ||||
| Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
|---|---|---|---|
| 001 | INLIS000000000036781 | ||
| 005 | 20251224035640 | ||
| 035 | # | # | $a 0010-1225002055 |
| 007 | ta | ||
| 008 | 251224################|##########|#|## | ||
| 082 | # | # | $a 813 [23] |
| 084 | # | # | $a H.40.979 |
| 100 | 0 | # | $a Widi Widayat$e Pengarang |
| 245 | 1 | # | $a Cerbung perawan kasmaran bagian 201--203 /$c Widi Widayat |
| 300 | # | # | $a 6 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm |
| 650 | # | 4 | $a Fiksi Indonesia |
| 520 | # | # | $a Artikel Cerbung perawan kasmaran bagian 201--203, Pada bagian 201–203, suasana cerita diliputi kegelisahan dan duka tersembunyi. Ketidaktahuan menjadi sumber ketakutan—tak seorang pun benar-benar memahami apa yang sedang direncanakan pihak lawan. Ancaman terhadap Panembahan pun mencuat, menciptakan bayang-bayang bahaya yang semakin nyata meski belum terlihat wujudnya. Panembahan Tengger hanya bisa menghela napas panjang, menanggung kesedihan dan kecemasan atas situasi yang kian genting. Bagian ini menonjolkan beban moral dan tanggung jawab seorang pemimpin yang terjepit di antara keselamatan diri, orang-orang di sekitarnya, dan ketidakpastian masa depan. |
| 600 | 1 | 4 | $a Widayat, Widi |
| 264 | # | # | $a Semarang :$b Suara Merdeka,$c 1995 |
| 336 | # | # | $a teks$2 rdacontent |
| 337 | # | # | $a tanpa perantara$2 rdamedia |
| 338 | # | # | $a lembar$2 rdacarrier |
| 990 | # | # | $a PDS010337-115 |