#

Cerbung Pergilah Ke Mana Hati Membawamu Bagian 7

Tamaro, Susanna.

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

Susanna Tamaro (Pengarang) ; A. Sudiardja, SJ (Penerjemah)

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Kompas, 2004

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

2 halaman : ilustrasi ; 25 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

-


Abstrak

Artikel Cerbung pergilah ke mana hati membawamu bagian 7, Bagian 7 menyoroti tema keterwarisan kesalahan dan dampaknya terhadap generasi berikutnya. Tokoh pencerita merenungkan bahwa dosa dan kesalahan orang tua tidak berhenti pada dirinya sendiri, tetapi “diturunkan” kepada anak-anak, cucu-cucu, bahkan cicit-cicit. Kesadaran ini menimbulkan perasaan berat dan pengaruh moral yang mendalam, menunjukkan bagaimana sejarah keluarga dan tindakan masa lalu dapat membentuk hidup dan pilihan generasi yang akan datang. Bagian ini memperkuat nuansa reflektif dan tragis dalam cerbung, serta menegaskan konflik batin yang dihadapi tokoh utama.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000126754 H.40.979 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000036728
005 20251224022036
035 # # $a 0010-1225002002
007 ta
008 251224################|##########|#|##
082 # # $a 813 [23]
084 # # $a H.40.979
100 0 # $a Susanna Tamaro$e Pengarang
245 1 # $a Cerbung pergilah ke mana hati membawamu bagian 7 /$c Susanna Tamaro; penerjemah, A. Sudiardja, SJ
300 # # $a 2 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
700 0 # $a A. Sudiardja, SJ$e Penerjemah
520 # # $a Artikel Cerbung pergilah ke mana hati membawamu bagian 7, Bagian 7 menyoroti tema keterwarisan kesalahan dan dampaknya terhadap generasi berikutnya. Tokoh pencerita merenungkan bahwa dosa dan kesalahan orang tua tidak berhenti pada dirinya sendiri, tetapi “diturunkan” kepada anak-anak, cucu-cucu, bahkan cicit-cicit. Kesadaran ini menimbulkan perasaan berat dan pengaruh moral yang mendalam, menunjukkan bagaimana sejarah keluarga dan tindakan masa lalu dapat membentuk hidup dan pilihan generasi yang akan datang. Bagian ini memperkuat nuansa reflektif dan tragis dalam cerbung, serta menegaskan konflik batin yang dihadapi tokoh utama.
600 1 4 $a Tamaro, Susanna.
264 # # $a Jakarta :$b Kompas,$c 2004
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS010337-107