#

Cerbung Kemelut Hati Seorang Istri Bagian 35

Usman, K.

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

K. Usman (Pengarang)

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Terbit, 1995

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

1 halaman : ilustrasi ; 25 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

-


Abstrak

Artikel Cerbung kemelut hati seorang istri bagian 35, Bagian 35 menghadirkan luka batin yang kian tajam. Kalimat-kalimat yang diterima tokoh istri terasa seperti puluhan sembilu yang memotongi tali-tali hatinya, meninggalkan perih yang sulit diabaikan. Setiap kata menjadi beban, mengguncang keteguhan yang selama ini ia pertahankan. Di tengah rasa sakit itu, ingatannya melayang pada bapak dan sosok Mbah Lik—kenangan keluarga yang membawa rasa hangat sekaligus rindu, namun juga menegaskan jarak antara masa lalu yang menenteramkan dan kenyataan kini yang menekan. Bagian ini memperdalam konflik emosional tokoh, menyoroti bagaimana kata-kata dapat melukai lebih dalam daripada tindakan, serta memperkuat tema kemelut batin dalam ikatan rumah tangga.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000126722 H.40.979 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000036719
005 20251224104055
035 # # $a 0010-1225001993
007 ta
008 251224################|##########|#|##
082 # # $a 813 [23]
084 # # $a H.40.979
100 0 # $a K. Usman$e Pengarang
245 1 # $a Cerbung kemelut hati seorang istri bagian 35 /$c K. Usman
300 # # $a 1 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
520 # # $a Artikel Cerbung kemelut hati seorang istri bagian 35, Bagian 35 menghadirkan luka batin yang kian tajam. Kalimat-kalimat yang diterima tokoh istri terasa seperti puluhan sembilu yang memotongi tali-tali hatinya, meninggalkan perih yang sulit diabaikan. Setiap kata menjadi beban, mengguncang keteguhan yang selama ini ia pertahankan. Di tengah rasa sakit itu, ingatannya melayang pada bapak dan sosok Mbah Lik—kenangan keluarga yang membawa rasa hangat sekaligus rindu, namun juga menegaskan jarak antara masa lalu yang menenteramkan dan kenyataan kini yang menekan. Bagian ini memperdalam konflik emosional tokoh, menyoroti bagaimana kata-kata dapat melukai lebih dalam daripada tindakan, serta memperkuat tema kemelut batin dalam ikatan rumah tangga.
600 1 4 $a Usman, K.
264 # # $a Jakarta :$b Terbit,$c 1995
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS010337-104