#

Cerbung Badai Selat Bali Bagian 22

Singodimayan, Hasnan

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

Hasnan Singodimayan (Pengarang)

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Terbit

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

1 halaman : ilustrasi ; 25 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

-


Abstrak

Artikel Cerbung badai selat Bali bagian 22, Bagian 22 menghadirkan suasana hening yang sarat kenangan. Angin yang berhembus dari halaman depan terasa menerbangkan ingatan Burno pada masa lalu di Kupang—sebuah potongan hidup yang kembali hadir tanpa diminta. Kenangan itu membuat Burno larut dalam diam, menimbang keputusan dan luka yang belum sepenuhnya pulih. Sementara itu, Badrun dan Halidah hanya mendengar cerita yang terucap setengah hati; mereka menangkap nada dan jeda, namun tak sepenuhnya memahami beban yang dipikul Burno.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000126679 H.40.979 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000036707
005 20251224093657
035 # # $a 0010-1225001981
007 ta
008 251224################|##########|#|##
082 # # $a 813 [23]
084 # # $a H.40.979
100 0 # $a Hasnan Singodimayan$e Pengarang
245 1 # $a Cerbung badai selat Bali bagian 22 /$c Hasnan Singodimayan
300 # # $a 1 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
520 # # $a Artikel Cerbung badai selat Bali bagian 22, Bagian 22 menghadirkan suasana hening yang sarat kenangan. Angin yang berhembus dari halaman depan terasa menerbangkan ingatan Burno pada masa lalu di Kupang—sebuah potongan hidup yang kembali hadir tanpa diminta. Kenangan itu membuat Burno larut dalam diam, menimbang keputusan dan luka yang belum sepenuhnya pulih. Sementara itu, Badrun dan Halidah hanya mendengar cerita yang terucap setengah hati; mereka menangkap nada dan jeda, namun tak sepenuhnya memahami beban yang dipikul Burno.
600 1 4 $a Singodimayan, Hasnan
264 # # $a Jakarta :$b Terbit
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS010337-97