#

Cerbung, Pendekar Buta Bagian 78

Asmaraman S. Kho Ping Hoo

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

Asmaraman S. Kho Ping Hoo (Pengarang)

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Semarang : Wawasan, 1995

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

2 halaman : ilustrasi ; 25 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

-


Abstrak

Artikel Cerbung, pendekar buta bagian 78, Di bagian ini, Kun Hong menceritakan kepada Tan Hok tentang sebuah mahkota yang menjadi sumber konflik. Mahkota itu sedang diperebutkan oleh dua tokoh, yaitu Hui How Pang dan Kiang Liong Pang, yang masing-masing ingin memanfaatkannya untuk mendapatkan kedudukan dan mencari muka di hadapan kaisar baru. Cerita menekankan perebutan kekuasaan dan intrik politik di balik benda berharga tersebut, menjadi latar ketegangan bagi tokoh-tokoh dalam alur silat klasik.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000121282 H.40.977 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000035320
005 20251207034453
035 # # $a 0010-1225000594
007 ta
008 251207################|##########|#|##
082 # # $a 813 [23]
084 # # $a H.40.977
100 0 # $a Asmaraman S. Kho Ping Hoo$e Pengarang
245 1 # $a Cerbung, pendekar buta bagian 78 /$c Asmaraman S. Kho Ping Hoo
300 # # $a 2 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
520 # # $a Artikel Cerbung, pendekar buta bagian 78, Di bagian ini, Kun Hong menceritakan kepada Tan Hok tentang sebuah mahkota yang menjadi sumber konflik. Mahkota itu sedang diperebutkan oleh dua tokoh, yaitu Hui How Pang dan Kiang Liong Pang, yang masing-masing ingin memanfaatkannya untuk mendapatkan kedudukan dan mencari muka di hadapan kaisar baru. Cerita menekankan perebutan kekuasaan dan intrik politik di balik benda berharga tersebut, menjadi latar ketegangan bagi tokoh-tokoh dalam alur silat klasik.
600 1 4 $a Asmaraman S. Kho Ping Hoo
264 # # $a Semarang :$b Wawasan,$c 1995
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS010335-73