#

Cerpen Azan Sepi Engkong Ali

K, Pudji Isdriani.

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

Pudji Isdriani K (Pengarang)

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Republika, 2006

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

3 halaman : ilustrasi ; 25 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

-


Abstrak

Artikel Cerpen azan sepi engkong Ali, Suraji adalah pemuda desa yang terpaksa merantau ke Jakarta atas dorongan ibunya. Di kampung, ia lebih nyaman dengan kehidupan sederhana: mengurus sawah, ternak, dan kebun. Namun, di kota besar, Suraji harus menghadapi kerasnya hidup metropolitan, jauh dari suasana spiritual kampung halamannya — termasuk kewajiban beribadah yang mulai ia lupakan. Di suatu malam, Suraji terbangun oleh suara azan yang sunyi, yang dikumandangkan oleh seorang kakek tua bernama Engkong Ali. Suara panggilan itu mengusik batinnya, mengingatkan pada kerinduan spiritual yang telah lama terkubur.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000116446 H.40.978 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000034056
005 20251120101853
035 # # $a 0010-1125001129
007 ta
008 251120################|##########|#|##
082 # # $a 813 [23]
084 # # $a H.40.978
100 0 # $a Pudji Isdriani K$e Pengarang
245 1 # $a Cerpen azan sepi engkong Ali /$c Pudji Isdriani K
300 # # $a 3 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
520 # # $a Artikel Cerpen azan sepi engkong Ali, Suraji adalah pemuda desa yang terpaksa merantau ke Jakarta atas dorongan ibunya. Di kampung, ia lebih nyaman dengan kehidupan sederhana: mengurus sawah, ternak, dan kebun. Namun, di kota besar, Suraji harus menghadapi kerasnya hidup metropolitan, jauh dari suasana spiritual kampung halamannya — termasuk kewajiban beribadah yang mulai ia lupakan. Di suatu malam, Suraji terbangun oleh suara azan yang sunyi, yang dikumandangkan oleh seorang kakek tua bernama Engkong Ali. Suara panggilan itu mengusik batinnya, mengingatkan pada kerinduan spiritual yang telah lama terkubur.
600 1 4 $a K, Pudji Isdriani.
264 # # $a Jakarta :$b Republika,$c 2006
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS010336-81