#

Cerbung Malam Dingin Kota Bandung Bagian 26

Tamba, Arie M.p.

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

Arie MP Tamba (Pengarang)

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Surabaya : Jawa Pos, 1993

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

2 halaman : ilustrasi ; 25 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

-


Abstrak

Artikel Cerbung malam dingin Kota Bandung bagian 26, memperdalam karakter Sim dengan menunjukkan bahwa di balik kesendiriannya saat ini, ada kenangan yang hidup dan hangat. Danau, tawa pagi hari, rasa kantuk — semua adalah metafora dari masa lalu yang tak bisa diulang, tapi tetap menjadi bahan bakar emosional untuk bertahan. Cerita ini terus menegaskan bahwa di tengah malam yang dingin (baik secara harfiah maupun metaforis), kenangan adalah selimut terakhir yang bisa menghangatkan jiwa.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000109883 H.39.975 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000032155
005 20251021104350
035 # # $a 0010-1025001116
007 ta
008 251021################|##########|#|##
082 # # $a 813 [23]
084 # # $a H.39.975
100 0 # $a Arie MP Tamba$e Pengarang
245 1 # $a Cerbung malam dingin Kota Bandung bagian 26 /$c Arie MP Tamba
300 # # $a 2 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
520 # # $a Artikel Cerbung malam dingin Kota Bandung bagian 26, memperdalam karakter Sim dengan menunjukkan bahwa di balik kesendiriannya saat ini, ada kenangan yang hidup dan hangat. Danau, tawa pagi hari, rasa kantuk — semua adalah metafora dari masa lalu yang tak bisa diulang, tapi tetap menjadi bahan bakar emosional untuk bertahan. Cerita ini terus menegaskan bahwa di tengah malam yang dingin (baik secara harfiah maupun metaforis), kenangan adalah selimut terakhir yang bisa menghangatkan jiwa.
600 1 4 $a Tamba, Arie M.P.
264 # # $a Surabaya :$b Jawa Pos,$c 1993
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS010332-65