#

Cerpen Putri Rembang Petang

Moenir, Darman

Jenis Bahan

Kliping

Judul Alternatif

-

Pengarang

Darman Moenir (Pengarang)

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Suara Pembaruan, 2002

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

4 halaman : ilustrasi ; 25 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

lembar

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Tidak ada kode yang sesuai

Target Pembaca

Tidak ada kode yang sesuai

Catatan

-


Abstrak

Artikel Cerpen putri Rembang petang menceritakan sosok Putri Rembang Petang, seorang perempuan muda yang menghadapi tekanan hidup dari berbagai arah: sebagai seorang ibu dari dua balita, dan sebagai anak yang harus berhadapan dengan penolakan orang tuanya terhadap pria yang ia cintai. Setiap subuh, Putri harus meninggalkan kedua anaknya yang masih kecil—satu berusia empat tahun, satu lagi dua tahun—bukan karena tidak sayang, melainkan karena keterpaksaan hidup yang menuntutnya untuk berjuang di luar rumah. Hal ini menggambarkan pengorbanan seorang ibu tunggal, atau perempuan dalam situasi sulit, yang memikul beban ganda: sebagai ibu dan pencari nafkah.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00000107281 H.39.973 PDS HB Jassin
Perpustakaan Pusat
PDS HB Jassin Lt.7 - Ruang Koleksi lantai 7 Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000031307
005 20251007090456
035 # # $a 0010-1025000268
007 ta
008 251007################|##########|#|##
082 # # $a 813 [23]
084 # # $a H.39.973
100 0 # $a Darman Moenir$e Pengarang
245 1 # $a Cerpen putri Rembang petang /$c Darman Moenir
300 # # $a 4 halaman : $b ilustrasi ; $c 25 cm
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
520 # # $a Artikel Cerpen putri Rembang petang menceritakan sosok Putri Rembang Petang, seorang perempuan muda yang menghadapi tekanan hidup dari berbagai arah: sebagai seorang ibu dari dua balita, dan sebagai anak yang harus berhadapan dengan penolakan orang tuanya terhadap pria yang ia cintai. Setiap subuh, Putri harus meninggalkan kedua anaknya yang masih kecil—satu berusia empat tahun, satu lagi dua tahun—bukan karena tidak sayang, melainkan karena keterpaksaan hidup yang menuntutnya untuk berjuang di luar rumah. Hal ini menggambarkan pengorbanan seorang ibu tunggal, atau perempuan dalam situasi sulit, yang memikul beban ganda: sebagai ibu dan pencari nafkah.
600 0 4 $a Moenir, Darman
264 # # $a Jakarta :$b Suara Pembaruan,$c 2002
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a lembar$2 rdacarrier
990 # # $a PDS010329-95