“Saranghae.” ucapnya tiba-tiba sambil mengecup keningku. Wajahnya yang tampan kini dihiasi senyuman manis nan tulus. Sama sekali tidak romantis, sebenarnya. Menyatakan cinta disiang bolong, ditengah perjalanan menuju restoran o-jingo. Tapi toh aku malah balas mencium sebelah pipinya dan berkata, “Na do saranghae.” Sejujurnya, aku masih saja tidak mengerti mengapa aku bisa menjadi satu-satunya cewek yang sukses membuatnya jatuh cinta (nyaris) tanpa alasan. Kalau bukan karena campur tangan Tuhan, mungkin karena gaya menariku di panggung noraebang yang (agak) ketinggalan jaman (hohoho). Aku tak tahu jawabannya, dan mungkin, tak akan pernah tahu. Tapi yang pasti, kali ini, bukan hanya jantungku yang berdebar kencang saat menatap wajah tampannya, namun suara dalam kepalaku juga berkali-kali membisikkan nama itu. *** Dari jam 10 pagi hingga jam 10 malam. 12 jam, full-time! Itulah jam kerja Reita di labnya tercinta dari hari Senin hingga hari Jumat, dari Spring hingga Winter. Setiap harinya, Reita harus menghadapi tingkah laku teman-teman Koreanya yang unik, para Profesor yang displin, tugas-tugas yang menggunung, serta berbagai hal lain yang terkadang sulit untuk dicerna akal sehat. Hari-hari Reita menjadi luar biasa sibuk dan seringkali kacau. Lalu siapa sangka di tengah-tengah musim semi yang indah, Reita malah terlibat dalam masalah pelik, yaitu berhutang dalam jumlah besar pada seorang cowok yang tidak dikenalnya. Masalah itu membuatnya terlibat dalam masalah-masalah lain yang kemudian datang secara beruntun. Yang paling membingungkan lagi, Reita malah terlibat cinta segitiga dengan seorang cowok Korea-Jepang yang tampan dan Ketua labnya, seorang cowok Korea berwajah manis. Siapakah yang akan dipilih Reita?