Pendidikan profetik mengandaikan adanya berlangsungnya proses-proses trasendental di dalam diri manusia untuk mencapai kematangan, kedewasaan dan kebestarian. karena itu, yang mesti dipelajari tidaklah cukup semata terfokus terhadap himpunan teori dan konsepsi dalam wacana pendidikan, tapi yang lebih penting dari itu adalah penghayatan terus-menerus terhadap segala bentuk keluhuran ilmu dan kemuliaan perilaku : secara ideal, keduanya mesti diintegrasikan secara solid dan harmonis. Perbincangan di seputar pendidikan pada hakikatnya perbincangan manusia itu sendiri. Artinya perbincangan diri sendiri sebagai yang berhak mendapatkan pendidikan karena pendidikan harus berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan dasar manusia dan muatan lain yang mempunyai nilai pragmatis dan religius dalam konteks sosioantropologis.