Sejak permulaan abad ke-21, permintaan untuk mempelajari bahasa Mandarin meningkat pesat. Namun, buku panduan sangatlah kurang. Walaupun ada beberapa buku bisnis dalama bahasa mandarin, materinya rumit dan menggunakan istilah-istilah bisnis yang tidak umum. Pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara cina, membuat banyak negara di dunia ingin menjalin hubungan dengan china, untuk itu kemampuan berbahasa Mandarin sangat dibutuhkan; sehingga tidak heran sekarang ini bahasa mandarin menjadi bahasa asing popular kedua setelah bahasa inggris. Perusahaan-perusahaan di Indonesia juga mulai menyadari pentingnya hubungan bisnis dengan China baik unyuk tujuan "cost down", impor, studi banding, dan lain-lain sehingga di dalam merekrut karyawannya pun, lebih diutamakan yang bisa berbahasa mandarin, terutama yang mengerti istilah-istilah bisnis dan teknis.