Masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang kronis, serta kekayaan sumber daya alam yang berlimpah sebagai basis kehidupan, merupakan gambaran kontrastif kehidupan nelayan di berbagai daerah pesisir. Nelayan kurang memiliki keberdayaan untuk mengelola potensi sumber daya alam yang ada di sekelilingnya secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Penyebabnya adalah karena strategi pembangunan yang diimplementasikan selama ini lebih berorientasi pada pencapaian surplus-surplus ekonomi semata, dengan dukungan kekuatan modal, teknologi, dan pasar, yang tidak banyak berimbas langsung pada kepentingan nelayan.Paradigma konvensional tersebut dibenahi dengan menempatkan nelayan sebagai subjek pembangunan yang memiliki kapasitas mengelola potensi sumber daya alam yang tersedia. Strategi ini memberi ruang sosial yang luas bagi nelayan untuk meningkatkan kapasitas diri, akses ekonomi-politik, dan kerja sama kemitraan dengan berbagai pihak yang bersifat saling menguntungkan dalam jangka panjang.