#

Pudarnya Pesona Sidratul Muntaha : Tafsir Segar Dan Progresif Pengukuh Kecerdasan Spiritual Atas Peristiwa Isra Mi'raj, Sholat, Dan Kualitas Rasa Kehambaan Diri

Islam Zaman Nabi

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

MUHYIDIN, Muhammad ; ARIFIN, Zainal

Edisi

cetakan pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Yogyakarta : DIVA Press, 2009

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

256 hlm. ; 20 cm.

Jenis Isi

-

Jenis Media

-

Penyimpanan Media

-

ISBN

979-963-754-6

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Dewasa

Catatan

-


Abstrak

Buku refleksi jiwa ini merangkai ulang mengapa masalah-masalah rasa kehampaan kehambaan tersebut terus-menerus mendera kualitas spiritual kita. Dengan menggali pemahaman yang baru dan segar atas mi'raj Rasulullah Saw. menuju Sidratul Muntaha (suatu tempat yang bahkan malaikat paling dekat dengan-Nya pun tidak dapat menjangkaunya), Allah menunjukkan keindahan, keagungan, serta kebesaran-Nya; Rasulullah Saw. bertemu dengan-Nya; keindahan surga dan kengerian neraka diperlihatkan-Nya. Puncak perjalanan Sidratul Muntaha terkejawantahkan dalam momentum di mana Rasulullah Saw. “mendapatkan shalat”. Ya, “mendapatkan shalat”, inilah intinya! Dengan cara “mendapatkan shalat”, niscaya “rasa shalat” akan hadir kuat dalam jiwa kita. Bukan cara “mengerjakan shalat” yang tidak banyak berpengaruh pada diri kita—mau shalat atau tidak, rasanya sama! Di sinilah letak akar semua masalah kehampaan rasa kehambaan kita selama ini akibat kita hanya “mengerjakan shalat”; belum “mendapatkan shalat”. Bila selama ini kita merasa sulit untuk mendapatkan kekhusyukan shalat, maka hal ini disebabkan karena kita belum “mendapatkan shalat”, tetapi baru “mengerjakan shalat”. Dua cara pemaknaan rasa kehambaan atas PESONA SIDRATUL MUNTAHA yang amat sangat berbeda! Membaca buku ini, kita diajak untuk membaca kembali secara reflektif rahasia peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah Saw. sebagai “proses untuk mendapatkan shalat” dan “proses perjumpaan yang intim dengan Allah Swt.” Inilah bacaan dan pemaknaan kecerdasan spiritual yang segar, yang akan menghantar kita kian mengerti segala rahasia dan hikmah mengapa kita sangat penting beribadah dengan khusyuk kepada-Nya.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00005362199 297.911 MUH p Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3 ** Tidak Diketahui *** Dapat dipinjam Tersedia
00005362200 297.911 MUH p Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3 ** Tidak Diketahui *** Dapat dipinjam Tersedia
00005365303 297.911 MUH p Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 JAKPU/11110000000505
005 20220524031250
008 220524################e##########0#ind##
020 # # $a 979-963-754-6
035 # # $a 0010/111100000000505
040 # # $a JKPUDKI
041 # # $a IND
082 # # $a 297.911
084 # # $a 297.911 MUH p
090 # # $a 297.911 MUH p
100 # # $a MUHYIDIN, Muhammad
245 1 # $a Pudarnya pesona sidratul muntaha : $b tafsir segar dan progresif pengukuh kecerdasan spiritual atas peristiwa isra mi'raj, sholat, dan kualitas rasa kehambaan diri /$c Muhammad Muhyidin, Zainul Arifin ed
250 # # $a cetakan pertama
260 # # $a Yogyakarta :$b DIVA Press,$c 2009
300 # # $a 256 hlm. ; $c 20 cm.
520 # # $a Buku refleksi jiwa ini merangkai ulang mengapa masalah-masalah rasa kehampaan kehambaan tersebut terus-menerus mendera kualitas spiritual kita. Dengan menggali pemahaman yang baru dan segar atas mi'raj Rasulullah Saw. menuju Sidratul Muntaha (suatu tempat yang bahkan malaikat paling dekat dengan-Nya pun tidak dapat menjangkaunya), Allah menunjukkan keindahan, keagungan, serta kebesaran-Nya; Rasulullah Saw. bertemu dengan-Nya; keindahan surga dan kengerian neraka diperlihatkan-Nya. Puncak perjalanan Sidratul Muntaha terkejawantahkan dalam momentum di mana Rasulullah Saw. “mendapatkan shalat”. Ya, “mendapatkan shalat”, inilah intinya! Dengan cara “mendapatkan shalat”, niscaya “rasa shalat” akan hadir kuat dalam jiwa kita. Bukan cara “mengerjakan shalat” yang tidak banyak berpengaruh pada diri kita—mau shalat atau tidak, rasanya sama! Di sinilah letak akar semua masalah kehampaan rasa kehambaan kita selama ini akibat kita hanya “mengerjakan shalat”; belum “mendapatkan shalat”. Bila selama ini kita merasa sulit untuk mendapatkan kekhusyukan shalat, maka hal ini disebabkan karena kita belum “mendapatkan shalat”, tetapi baru “mengerjakan shalat”. Dua cara pemaknaan rasa kehambaan atas PESONA SIDRATUL MUNTAHA yang amat sangat berbeda! Membaca buku ini, kita diajak untuk membaca kembali secara reflektif rahasia peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah Saw. sebagai “proses untuk mendapatkan shalat” dan “proses perjumpaan yang intim dengan Allah Swt.” Inilah bacaan dan pemaknaan kecerdasan spiritual yang segar, yang akan menghantar kita kian mengerti segala rahasia dan hikmah mengapa kita sangat penting beribadah dengan khusyuk kepada-Nya.
521 # # $a Dewasa
650 # 4 $a ISLAM ZAMAN NABI
659 # # $a Pembelian
700 # $a ARIFIN, Zainal
852 # # $a BPAD DKI
990 # # $a U027427/11
990 # # $a U027428/11
990 # # $a U027429/11