‘Kicau Kacau’ sendiri merupakan salah satu judul tulisan dalam buku ini, yang mengingatkan kita, bahwa kadang kita “menelanjangi” diri kita sendiri, dan membeberkan layer paling dalam (dan kadang, paling pribadi) dari diri kita lewat status-status twitter yang kita tulis. Iya, kadang kita membunuh karakter kita sendiri lewat status twitter yang kita tulis! Riset mengenai jumlah langkah yang ia lakukan dalam sehari, yang ia tulis dalam ‘Sembilan Ratus Enam Belas Ribu Seratus Lima Puluh Langkah Kaki‘, ujung-ujungnya malah menjadi renungan bagus, bukan lagi masalah jumlah langkah, tapi pertanyaan yang menohok mengenai kemana saja langkah-langkah yang kita lakukan telah dan akan “membawa” diri kita. Tulisan ‘Yang Nyaris Terlupakan’ membuat saya berpikir kembali mengenai indahnya persahabatan, dan bagaimana hubungan perkawanan saya dengan teman-teman beberapa puluh tahun ke depan. Masih banyak lagi tulisan-tulisan mencerahkan a la Indra Herlambang yang ditulis dengan bahasa yang santai dan mudah dicerna, untuk selanjutnya kita resapi dalam-dalam.