Mendapatkan pacar sebaik papanya adalah impian Nathasya. Mama Nathasya berusaha meng-cover peran almarhum papanya sebagai tulang punggung keluarga, tetapi tetap saja beda, kan? Nathasya juga tidak menemukan figur papanya dalam diri Adrian, kekasihnya. Sejauh ini, hanya sikap otoriter dan egoisnya saja yang bisa dia ingat tentang cowok itu. Bahkan, alasan mereka putus pun karena Adrian yang kelewat mau menang sendiri. Tapi Paskal berbeda. Aura tenang dan ramahnya langsung membuat Nathasya nyaman padahal mereka baru sekali itu bertemu. Dengan Paskal, Nathasya bisa leluasa bermanja-manja dan bercerita tentang apa saja. Kali ini ia yakin sekali, Paskal memang figur sempurna pengganti papanya. Hanya saja, seandainya Nathasya nggak keburu buta karena cinta, mungkin dia juga akan ingat detail ‘kecil’ ini: Paskal nggak hanya sebaik papanya, dia juga SEUMURAN dengan papanya.