#

Setelah Lonceng Berbunyi 12 Kali

Fiksi

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

JANGKUNG, Giyanto ; ENDARMOKO, Eko

Edisi

Cetakan Pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Republika, 2009

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

viii, 239 hlm. ; 20.5 cm.

Jenis Isi

-

Jenis Media

-

Penyimpanan Media

-

ISBN

978-979-1102-44-5

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Tidak diketahui / tidak ditentukan

Catatan

-


Abstrak

Cerita yang disajikan dalam novel ini akan membuat pembaca berfikir tentang hegemoni kesucian. Bahwa gagasan tentang kesucian sebagai ideologi terbaik bukan hanya tersebar penandanya di mana-mana, tetapi seperti dunia di dalam novel ini, dianggap sahih untuk dituntutkan sebagai kualitas terbaik manusia. Bahwa manusia terbaik bukanlah yang kaya, yang cerdas, yang rajin, yang berguna, atau yang berkuasa, melainkan yang suci. Dalam Setelah Lonceng Berbunyi 12 Kali kesucian jelas menjadi ukuran. Suri yang sebatang kara adalah perempuan juara mengaji, tetapi yang diperdaya lelaki begitu rupa sehingga terdampar di tempat portitusi. Cerita dimulai ketika kesadaran ideologisnya membuat ia mulai sholat dan mengaji kembali, tetapi kebutuhan praktisnya membuat ia masih bertahan dengan pekerjaannya. Suatu struktur penanda segera terbentuk: jika mengaji, Suri pergi ke gubuk janda tua Mbah Jimin yang terletak di luar kompleks lokalisasi pelacuran, tempat ia telah menitipkan sajadah mukena dan kitab suci Al-Quran. Terdapat garis pembatas yang jelas, segala sesuatu yang berada di tempat prostitusi adalah lawan dari suci, jadi benda-benda sacral yang merupakan penanda kesucian tidak dianggap layak di dalamnya.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00005122924 Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
- Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005416191 813 JAN s Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005424757 813 JAN s Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005443972 F JAN s Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005443973 F JAN s Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI TANDON UTARA - Lantai Dua Koleksi Umum Tandon Tersedia
00005443974 F JAN s Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI TANDON UTARA - Lantai Dua Koleksi Umum Tandon Tandon
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 JAKPU/10110000000274
005 20210421092032
008 210421###########################0#ind##
020 # # $a 978-979-1102-44-5
035 # # $a 0010/101100000000268
040 # # $a JKPUDKI
041 0 # $a IND
082 # # $a 899
084 # # $a F JAN s
090 # # $a F $b JAN s
100 1 # $a JANGKUNG, Giyanto
245 1 # $a Setelah lonceng berbunyi 12 kali /$c Giyanto Jangkung ; ed. Eko Endarmoko
250 # # $a Cetakan Pertama
260 # # $a Jakarta :$b Republika,$c 2009
300 # # $a viii, 239 hlm. ; $c 20.5 cm.
520 # # $a Cerita yang disajikan dalam novel ini akan membuat pembaca berfikir tentang hegemoni kesucian. Bahwa gagasan tentang kesucian sebagai ideologi terbaik bukan hanya tersebar penandanya di mana-mana, tetapi seperti dunia di dalam novel ini, dianggap sahih untuk dituntutkan sebagai kualitas terbaik manusia. Bahwa manusia terbaik bukanlah yang kaya, yang cerdas, yang rajin, yang berguna, atau yang berkuasa, melainkan yang suci. Dalam Setelah Lonceng Berbunyi 12 Kali kesucian jelas menjadi ukuran. Suri yang sebatang kara adalah perempuan juara mengaji, tetapi yang diperdaya lelaki begitu rupa sehingga terdampar di tempat portitusi. Cerita dimulai ketika kesadaran ideologisnya membuat ia mulai sholat dan mengaji kembali, tetapi kebutuhan praktisnya membuat ia masih bertahan dengan pekerjaannya. Suatu struktur penanda segera terbentuk: jika mengaji, Suri pergi ke gubuk janda tua Mbah Jimin yang terletak di luar kompleks lokalisasi pelacuran, tempat ia telah menitipkan sajadah mukena dan kitab suci Al-Quran. Terdapat garis pembatas yang jelas, segala sesuatu yang berada di tempat prostitusi adalah lawan dari suci, jadi benda-benda sacral yang merupakan penanda kesucian tidak dianggap layak di dalamnya.
521 # # $a Dewasa
650 # 4 $a FIKSI
659 # # $a Pembelian
700 1 # $a ENDARMOKO, Eko
852 # # $a BPUDKI
990 # # $a D19669/11, 19670/11, 19671/11, 19672/11, 19673/11,
990 # # $a U001008/09
990 # # $a U001010/09
990 # # $a U019670/11
990 # # $a U019673/11
990 # # $a U019675/11