#

Sastra Indonesia Awal Kontribusi Orang Tionghoa Claudine Salmon ; Penerjemah Ida Sundari Husen

Sastra Indonesia

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

SALMON, Claudine

Edisi

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

-

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

562 hlm. 24 cm

Jenis Isi

-

Jenis Media

-

Penyimpanan Media

-

ISBN

978-979-91-0294-2

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

-

Target Pembaca

-

Catatan

hlm. 539-560


Abstrak

Novel Indonesia pertama bukanlah Azab dan Sengsara, tetapi Tjhit Liap Seng (Bintang Tujuh). Bukan terbit awal 1920-an, tetapi 35 tahun sebelumnya. Bukan buah pena Merari Siregar, seorang Batak, melainkan seorang Tionghoa dari Bogor, Lie Kim Hok. Malah karangan Lie Kim Hok itu didahului aktivitas penulis peranakan lain yang sejak tahun 1850-an, dengan munculnya dunia pers dan penerbitan, atau bahkan lebih awal lagi dalam bentuk naskah tulisan tangan, telah menerjemahkan ratusan novel dari bahasa Tionghoa. Data-data ini mengundang kita untuk memandang kesusastraan Indonesia modern dengan mata baru. Seberapa luas sastra peranakan itu? Seberapa jauh berinteraksi dengan kesusastraan yang diciptakan orang pribumi? Bagaimana hubungannya dengan sastra Tionghoa dan Eropa? Apa relevansinya bagi masyarakat Indonesia kini?

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00005397921 801 SAL s Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005397922 801 SAL s Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI UMUM UTARA - Koleksi Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 JAKPU/10110000001162
005 20111022102652.0
008 ***********************************ind**
020 # # $a 978-979-91-0294-2
035 # # 0010/101100000001156
040 # # $a JKPUDKI
041 1 # $a IND
082 1 0 $a 801
090 # # $a 801 SAL s
100 1 # $a SALMON, Claudine
245 1 0 $a Sastra Indonesia awal $b kontribusi orang Tionghoa $c Claudine Salmon ; penerjemah Ida Sundari Husen
260 # # $a Jakarta $b Kepustakaan Populer Gramedia $c 2010
300 # # $a 562 hlm. $c 24 cm
504 # # $a hlm. 539-560
520 3 # $a Novel Indonesia pertama bukanlah Azab dan Sengsara, tetapi Tjhit Liap Seng (Bintang Tujuh). Bukan terbit awal 1920-an, tetapi 35 tahun sebelumnya. Bukan buah pena Merari Siregar, seorang Batak, melainkan seorang Tionghoa dari Bogor, Lie Kim Hok. Malah karangan Lie Kim Hok itu didahului aktivitas penulis peranakan lain yang sejak tahun 1850-an, dengan munculnya dunia pers dan penerbitan, atau bahkan lebih awal lagi dalam bentuk naskah tulisan tangan, telah menerjemahkan ratusan novel dari bahasa Tionghoa. Data-data ini mengundang kita untuk memandang kesusastraan Indonesia modern dengan mata baru. Seberapa luas sastra peranakan itu? Seberapa jauh berinteraksi dengan kesusastraan yang diciptakan orang pribumi? Bagaimana hubungannya dengan sastra Tionghoa dan Eropa? Apa relevansinya bagi masyarakat Indonesia kini?
650 # 4 $a SASTRA INDONESIA
659 # # $a Pembelian
700 1 # $a HUSEN, Ida Sundari
852 # # $a BPAD DKI
990 # # $a 22831/11, 22832/11, 22833/11, 22834/11, 22835/11, 22836/11, 22837/11.
990 # # $a U022831/11
990 # # $a U022834/11