#

Romansa Stovia

Novel

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Sania Rasyid (Pengarang) ; Endah Sulwesi (Penyunting) ; Alpha Hambally (Penyunting)

Edisi

Cetakan Keempat

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2025

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

vi, 353 Halaman ; 13.5 x 20 cm

Jenis Isi

Teks

Jenis Media

Tanpa Perantara

Penyimpanan Media

Volume

ISBN

978-623-134-208-9

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Fiksi (tidak dijelaskan secara khusus)

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Batavia, 1918. Yansen, pemuda Minahasa, hendak mewujudkan mimpi menjadi dokter di tanah air sendiri. Bersama Hilman pemuda Sunda, Sudiro pemuda Jawa, dan Arsan pemuda Minang, Yansen menemukan ikatan persahabatan di STOVIA. Masa lalu masing-masing tokoh turut membayangi perjalanan mereka selama belajar di sekolah kedokteran pertama di Hindia Belanda itu. Fiksi berlatar Hindia Belanda di awal abad ke-20 ini menceritakan bagaimana empat sekawan itu saling mendukung kala mereka menghadapi masalah hidup masing-masing. Manakah hal yang harus Yansen pilih? Cinta, sahabat, atau kebanggaan menjadi dokter pada suatu hari nanti? Prolog: Batavia 1918 AKU MENGINJAKKAN kaki untuk pertama kalinya di hadapan gedung megah, menatap tembok-tembok putih memanjang ke kanan dan ke kiri dengan hati yang sebelumnya masygul dan nyaris hancur lebur. Aku berdiri tepat di tengahnya, di hadapan pintu gerbang yang terbuka dan sangat tinggi berbentuk setengah lingkaran. Begitu angkuh dan dingin, kubayangkan jika gedung ini tidak berpenghuni. Namun, keramaian khalayak telah menghapus kesan dingin itu. Pagi setengah siang ini sangatlah ramai, banyak bendi dan segelintir mobil mewah di pelataran parkir mengantar orang-orang.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006921689 899.221 3 SAN r Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Jalan Jatinegara Timur IV, Rawa Bunga, Jatinegara
RUANG KOLEKSI UMUM TIMUR - Ruang Layanan Khusus Remaja dan Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Dipinjam
00006921693 899.221 3 SAN r Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Jalan Jatinegara Timur IV, Rawa Bunga, Jatinegara
RUANG KOLEKSI UMUM TIMUR - Ruang Layanan Khusus Remaja dan Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006921697 899.221 3 SAN r Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Jalan Jatinegara Timur IV, Rawa Bunga, Jatinegara
RUANG KOLEKSI TANDON TIMUR - Koleksi Umum Tandon Tersedia
00006921701 899.221 3 SAN r Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Jalan Jatinegara Timur IV, Rawa Bunga, Jatinegara
RUANG KOLEKSI TANDON TIMUR - Koleksi Umum Tandon Tersedia
00006921705 899.221 3 SAN r Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Jalan Jatinegara Timur IV, Rawa Bunga, Jatinegara
RUANG KOLEKSI TANDON TIMUR - Koleksi Umum Tandon Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000881302
005 20251030104425
007 ta
008 251030################g##########1#ind##
020 # # $a 978-623-134-208-9
035 # # $a 0010-1025001873
082 # # $a 899.221 3
084 # # $a 899.221 3 SAN r
100 0 # $a Sania Rasyid$e Pengarang
245 1 # $a Romansa Stovia /$c Sania Rasyid ; editor, Endah Sulwesi, Alpha Hambally
250 # # $a Cetakan Keempat
264 # # $a Jakarta :$b KPG (Kepustakaan Populer Gramedia),$c 2025
300 # # $a vi, 353 Halaman ; $c 13.5 x 20 cm
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa Perantara$2 rdamedia
338 # # $a Volume$2 rdacarrier
520 # # $a Batavia, 1918. Yansen, pemuda Minahasa, hendak mewujudkan mimpi menjadi dokter di tanah air sendiri. Bersama Hilman pemuda Sunda, Sudiro pemuda Jawa, dan Arsan pemuda Minang, Yansen menemukan ikatan persahabatan di STOVIA. Masa lalu masing-masing tokoh turut membayangi perjalanan mereka selama belajar di sekolah kedokteran pertama di Hindia Belanda itu. Fiksi berlatar Hindia Belanda di awal abad ke-20 ini menceritakan bagaimana empat sekawan itu saling mendukung kala mereka menghadapi masalah hidup masing-masing. Manakah hal yang harus Yansen pilih? Cinta, sahabat, atau kebanggaan menjadi dokter pada suatu hari nanti? Prolog: Batavia 1918 AKU MENGINJAKKAN kaki untuk pertama kalinya di hadapan gedung megah, menatap tembok-tembok putih memanjang ke kanan dan ke kiri dengan hati yang sebelumnya masygul dan nyaris hancur lebur. Aku berdiri tepat di tengahnya, di hadapan pintu gerbang yang terbuka dan sangat tinggi berbentuk setengah lingkaran. Begitu angkuh dan dingin, kubayangkan jika gedung ini tidak berpenghuni. Namun, keramaian khalayak telah menghapus kesan dingin itu. Pagi setengah siang ini sangatlah ramai, banyak bendi dan segelintir mobil mewah di pelataran parkir mengantar orang-orang.
650 # 4 $a Novel
700 0 # $a Alpha Hambally$e Penyunting
700 0 # $a Endah Sulwesi$e Penyunting
990 # # $a T00208356/24
990 # # $a T00208357/24
990 # # $a T00208358/24
990 # # $a T00208359/24
990 # # $a T00208360/24