Salah satu model atau gaya kepemimpinan yang belakangan ini menjadi tren dan masih terus dikaji urgensi dan kelebihannya adalah gaya kepemimpinan spiritual (spiritual leadership). Spiritual leadership merupakan konsep kepemimpinan yang adaptif dan mampu menjawab tantangan abad ke-21 yang sarat dengan perubahan, dinamis dan kerap kali tidak terjawab oleh kepemimpinan organisasi pada masa sekarang ini. Sejumlah ahli mengemukakan bahwa kepemimpinan spiritual diyakini sebagai solusi terhadap krisis kepemimpinan, akibat semakin merosotnya nilai-nilai kemanusiaan sebagai dampak dari ethical malaise dan ethical crisis. Tak hanya itu, model kepemimpinan spiritual juga cenderung diterapkan pada perusahaan atau lembaga yang pemimpinnya memiliki karakteristik spiritual entrepreneurship. Bahkan untuk mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage), organisasi, perusahaan atau lembaga memerlukan berbagai faktor pendukung, salah satu pendukungnya adalah spiritual leadership guna membangun komitmen tinggi pada seluruh komponen organisasi dalam mencapai tujuan. Organisasi memerlukan model kepemimpinan yang lebih holistik dari yang selama ini telah diterapkan untuk memecahkan permasalahan kepemimpinan dalam rangka membentuk komitmen organisasional, yang akhirnya berefek pada kinerja. Model kepemimpinan holistik tersebut adalah spiritual leadership yang diperlukan untuk transformasi kesuksesan yang berkelanjutan dari pembelajaran organisasi. Spiritual leadership merupakan kebutuhan mendasar antara pemimpin dan pengikut untuk keberlangsungan spiritualitas mereka sehingga mereka lebih berkomitmen terhadap organisasi agar lebih produktif dan bermaslahat bagi masyarakat luas.