#

Puisi - Puisi Cinta Penakluk Hati Kahlil Gibran

Puisi - Kumpulan

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

GIBRAN, Khalil

Edisi

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

-

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

213 hlm 20 cm

Jenis Isi

-

Jenis Media

-

Penyimpanan Media

-

ISBN

979-963-858-5

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

-

Target Pembaca

-

Catatan

-


Abstrak

Cinta datang dalam bentuk yang berbeda. Terkadang cinta datang dalam wajah kearifan, terkadang di lain waktu datang dalam wajah keadilan; dan kerapkali tampil dalam wajah harapan. Cintaku padanya menopang harapanku ketika melihat cahayanya yang menaklukkan kegelapan. Sesalku, aku tak tahu, entah kapan dan dimana kenajisannya kembali berubah menjadi sakral, kebrutalannya menjadi kelembutan perasaan, dan kegaduhannya menjadi kearifan. Manusia enggan menyadari sikap apa yang terdapat dalam jiwa untuk membebaskan dirinya dari perbudakan masalah yang melilit sampai dirinya dibebaskan. Tak pula manusia mengerti bagaimana bunga – bunga tersenyum kecuali setelah datangnya sang surya.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00005112855 Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
- Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 JAKPU/11110000001158
005 20111115200351.0
008 ***********************************ind**
020 # # $a 979-963-858-5
035 # # 0010/111100000001158
040 # # $a JKPUDKI
041 1 # $a IND
082 1 4 $a 811
090 # # $a 811 GIB p
100 1 # $a GIBRAN, Khalil
245 0 0 $a Puisi - puisi cinta penakluk hati $c Kahlil Gibran
260 # # $a Jogjakarta $b Gerailmu $c 2009
300 # # $a 213 hlm $c 20 cm
520 3 # $a Cinta datang dalam bentuk yang berbeda. Terkadang cinta datang dalam wajah kearifan, terkadang di lain waktu datang dalam wajah keadilan; dan kerapkali tampil dalam wajah harapan. Cintaku padanya menopang harapanku ketika melihat cahayanya yang menaklukkan kegelapan. Sesalku, aku tak tahu, entah kapan dan dimana kenajisannya kembali berubah menjadi sakral, kebrutalannya menjadi kelembutan perasaan, dan kegaduhannya menjadi kearifan. Manusia enggan menyadari sikap apa yang terdapat dalam jiwa untuk membebaskan dirinya dari perbudakan masalah yang melilit sampai dirinya dibebaskan. Tak pula manusia mengerti bagaimana bunga – bunga tersenyum kecuali setelah datangnya sang surya.
650 # 4 $a PUISI - KUMPULAN
659 # # $a Pembelian
852 # # $a BPAD DKI
990 # # $a 35277/11, 35278/11, 35279/11, 35280/11, 35281/11, 35282/11, 35283/11