#

Seri Buku Tempo : Ali Sadikin

Biografi

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Agung Sedayu (Pengarang) ; Aisha Shaidra (Pengarang) ; Budiarti Utami Putri (Pengarang) ; Erwan Hermawan (Pengarang) ; Fransisco Rosarians (Pengarang) ; Dongoran, Hussein Abri (Pengarang) ; Iwan Kurniawan (Pengarang) ; Riky Ferdianto, (Pengarang) ; Bagja Hidayat (Penyunting) ; Fery Firmansyah, (Penyunting) ; Silalahi, Mustafa (Penyunting) ; Nurdin Kalim (Penyunting) ; Stefanus Pramono (Penyunting)

Edisi

Cetakan Pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2023; © KPG 592302209

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

xiii, 111 Halaman : Ilustrasi ; 23 cm.

Jenis Isi

Teks

Jenis Media

Tanpa perantara

Penyimpanan Media

Volume

ISBN

9786231341167

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

-

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Sejarah Jakarta tak bisa dilepaskan dari sosok Ali Sadikin. Ditunjuk langsung sebagai Gubernur DKI Jakarta (menjabat 1966–1977) oleh Presiden Sukarno, Bang Ali—begitu dia biasa disapa—dinilai mampu mengatasi berbagai problem yang melanda ibu kota. Selama 11 tahun menjabat gubernur, Bang Ali tidak hanya meletakkan fondasi perkembangan Jakarta, tetapi juga menunjukkan bagaimana seharusnya kota yang bermartabat sekaligus hijau dibangun. Bagi Bang Ali, Jakarta harus menjadi ibu kota yang mencerminkan kebanggaan nasional, sesuai cita-cita Bung Karno. Untuk itu, dia berupaya mewujudkan Jakarta yang manusiawi, berbudaya, nyaman, dan tertib. Dia membangun berbagai fasilitas publik dan memperbaiki kampung kumuh, berupaya mengatasi banjir dengan menyiapkan kawasan hijau yang mengelilingi ibu kota, membangun tempat berkumpul bagi para seniman, dan ikut mendirikan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Namun, kepemimpinan Bang Ali bukan tanpa kontroversi. Dia, misalnya, melegalkan perjudian dan memungut pajaknya untuk mengubah wajah kota yang suram menjadi metropolis. Bang Ali tidak peduli meski dicaci maki dan dijuluki “gubernur maksiat”. Setelah tidak menjabat gubernur, dia bergabung dengan kelompok Petisi 50 dan tak ragu menunjukkan sikap politik yang berseberangan dengan Presiden Soeharto.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006900513 KC/923.259822 AGU s Perpustakaan Jakarta - Kuningan
Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C22, Gedung Nyi Ageng Serang, Lt. 7 dan 8, Jakarta Selatan
Kuningan Validasi (KCKR) - Dalam Proses Baca di tempat Diolah
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000880662
005 20251009024903
006 a####g###########b
007 ta
008 251009s########jkio###g###########bind##
020 # # $a 9786231341167
035 # # $a 0010-1025001233
040 # # $a JKPDJAK$b IND$e RDA
041 0 # $a IND
082 0 4 $a 923.259822$2 [23]
084 # # $a KC/923.259822 AGU s
100 # # $a Agung Sedayu$e Pengarang$e Agung Sedayu$e Pengarang
245 1 0 $a Seri buku tempo : $b Ali Sadikin /$c Agung Sedayu, Aisha Shaidra, Budiarti Utami Putri, Erwan Hermawan, Fransisco Rosarians, Hussein Abri Dongoran, Iwan Kurniawan, Riky Ferdianto ; Penyunting, Bagja Hidayat, Fery Firmansyah, Mustafa Silalahi, Nurdin Kalim, Stefanus Pramono
250 $a Cetakan Pertama
264 # 1 $a Jakarta :$b Kepustakaan Populer Gramedia,$c 2023
264 # 4 $a © KPG 592302209
300 # # $a xiii, 111 Halaman : $b Ilustrasi ; $c 23 cm.
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a Volume$2 rdacarrier
520 # # $a Sejarah Jakarta tak bisa dilepaskan dari sosok Ali Sadikin. Ditunjuk langsung sebagai Gubernur DKI Jakarta (menjabat 1966–1977) oleh Presiden Sukarno, Bang Ali—begitu dia biasa disapa—dinilai mampu mengatasi berbagai problem yang melanda ibu kota. Selama 11 tahun menjabat gubernur, Bang Ali tidak hanya meletakkan fondasi perkembangan Jakarta, tetapi juga menunjukkan bagaimana seharusnya kota yang bermartabat sekaligus hijau dibangun. Bagi Bang Ali, Jakarta harus menjadi ibu kota yang mencerminkan kebanggaan nasional, sesuai cita-cita Bung Karno. Untuk itu, dia berupaya mewujudkan Jakarta yang manusiawi, berbudaya, nyaman, dan tertib. Dia membangun berbagai fasilitas publik dan memperbaiki kampung kumuh, berupaya mengatasi banjir dengan menyiapkan kawasan hijau yang mengelilingi ibu kota, membangun tempat berkumpul bagi para seniman, dan ikut mendirikan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Namun, kepemimpinan Bang Ali bukan tanpa kontroversi. Dia, misalnya, melegalkan perjudian dan memungut pajaknya untuk mengubah wajah kota yang suram menjadi metropolis. Bang Ali tidak peduli meski dicaci maki dan dijuluki “gubernur maksiat”. Setelah tidak menjabat gubernur, dia bergabung dengan kelompok Petisi 50 dan tak ragu menunjukkan sikap politik yang berseberangan dengan Presiden Soeharto.
600 0 4 $a Ali Sadikin, 1927-2008
650 # 4 $a Biografi
700 0 # $a Aisha Shaidra$e Pengarang
700 0 # $a Bagja Hidayat$e Penyunting
700 0 # $a Budiarti Utami Putri$e Pengarang
700 3 # $a Dongoran, Hussein Abri$e Pengarang
700 0 # $a Erwan Hermawan$e Pengarang
700 0 # $a Fery Firmansyah,$e Penyunting
700 0 # $a Fransisco Rosarians$e Pengarang
700 0 # $a Iwan Kurniawan$e Pengarang
700 0 # $a Nurdin Kalim$e Penyunting
700 0 # $a Riky Ferdianto,$e Pengarang
700 0 # $a Silalahi, Mustafa$e Penyunting
700 0 # $a Stefanus Pramono$e Penyunting
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D030414/25