#

Aspek Perjanjian Di Luar Alkitab

Alkitab / Teologi / Alkitab / Perjanjian Baru

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Agus S. Lukita (Pengarang) ; Lois Tulangow (Penyunting)

Edisi

Cetakan Pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : One Peach Media, 2025; ©2025, Agus S. Lukita

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

xiii, 160 Halaman : Ilustrasi ; 19 cm.

Jenis Isi

Teks

Jenis Media

Tanpa perantara

Penyimpanan Media

Volume

ISBN

9786234833737

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

-

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Apa reaksi seorang istri bila ada seorang anak yang tidak lahir dari rahimnya memeluk suaminya dan berteriak, “Papa!”? Terkejut? Marah? Apakah reaksi akan berbeda bila anak itu telah diadopsi secara legal dan diketahui oleh banyak orang? Hukum yang mengatur hubungan sosial antarmanusia dihormati dan ditaati karena memberi kepastian. Apalagi hukum yang mengatur hubungan antara Allah dengan manusia. Adalah hal yang logis bila Tuhan Yesus menetapkan institusi dan mendelegasikan otoritas untuk mengelola perjanjian yang Ia tetapkan. Hanya dengan cara inilah pewartaan dan pewarisan, baik harta benda maupun iman, dapat bertahan lama dan berjalan secara berkesinambungan. Senyapnya pembahasan tentang aspek hukum ini tidak berarti hilangnya praktik Perjanjian Baru. Sejarah membuktikan Bapa-Bapa Gereja awal membahas Perjanjian Baru dalam tulisan-tulisan mereka. Dengan melihat praktik dalam Gereja, kita dapat melihat bahwa Perjanjian Baru masih terpelihara sampai hari ini. Buku ini mengingatkan bahwa Perjanjian Baru masih relevan. Banyak umat Kristen yang melaksanakan Perjanjian Baru tanpa memahami akar sejarahnya sehingga tidak melakukannya secara penuh. Banyak pula umat Kristen yang tidak paham, sehingga menolak tata kelola Perjanjian Baru sebagaimana telah diwariskan oleh Tuhan Yesus sendiri. Mencari Kerajaan Allah bukan di dalam Alkitab. Menemukan praktik Perjanjian Baru pun demikian juga. Maka institusi, pemegang otoritas, pendelegasian wewenang, praktik ibadah harus ditemukan di luar Alkitab.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006882635 KC/230.041 AGU a Perpustakaan Jakarta - Kuningan
Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C22, Gedung Nyi Ageng Serang, Lt. 7 dan 8, Jakarta Selatan
Kuningan Validasi (KCKR) - Dalam Proses Baca di tempat Diolah
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000879298
005 20250930113553
006 a####g############
007 ta
008 250930t########jkia###g############ind##
020 # # $a 9786234833737
035 # # $a 0010-0925002804
040 # # $a JKPDJAK$b IND$e RDA
041 0 # $a IND
082 0 4 $a 230.041$2 [23]
084 # # $a KC/230.041 AGU a
100 0 # $a Agus S. Lukita$e Pengarang$e Agus S. Lukita$e Pengarang
245 1 0 $a Aspek perjanjian di luar alkitab /$c Agus S. Lukita ; Penyunting, Lois Tulangow
250 $a Cetakan Pertama
264 # 1 $a Jakarta :$b One Peach Media,$c 2025
264 # 4 ,$c ©2025, Agus S. Lukita
300 # # $a xiii, 160 Halaman : $b Ilustrasi ; $c 19 cm.
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a Volume$2 rdacarrier
520 # # $a Apa reaksi seorang istri bila ada seorang anak yang tidak lahir dari rahimnya memeluk suaminya dan berteriak, “Papa!”? Terkejut? Marah? Apakah reaksi akan berbeda bila anak itu telah diadopsi secara legal dan diketahui oleh banyak orang? Hukum yang mengatur hubungan sosial antarmanusia dihormati dan ditaati karena memberi kepastian. Apalagi hukum yang mengatur hubungan antara Allah dengan manusia. Adalah hal yang logis bila Tuhan Yesus menetapkan institusi dan mendelegasikan otoritas untuk mengelola perjanjian yang Ia tetapkan. Hanya dengan cara inilah pewartaan dan pewarisan, baik harta benda maupun iman, dapat bertahan lama dan berjalan secara berkesinambungan. Senyapnya pembahasan tentang aspek hukum ini tidak berarti hilangnya praktik Perjanjian Baru. Sejarah membuktikan Bapa-Bapa Gereja awal membahas Perjanjian Baru dalam tulisan-tulisan mereka. Dengan melihat praktik dalam Gereja, kita dapat melihat bahwa Perjanjian Baru masih terpelihara sampai hari ini. Buku ini mengingatkan bahwa Perjanjian Baru masih relevan. Banyak umat Kristen yang melaksanakan Perjanjian Baru tanpa memahami akar sejarahnya sehingga tidak melakukannya secara penuh. Banyak pula umat Kristen yang tidak paham, sehingga menolak tata kelola Perjanjian Baru sebagaimana telah diwariskan oleh Tuhan Yesus sendiri. Mencari Kerajaan Allah bukan di dalam Alkitab. Menemukan praktik Perjanjian Baru pun demikian juga. Maka institusi, pemegang otoritas, pendelegasian wewenang, praktik ibadah harus ditemukan di luar Alkitab.
650 # 4 $a Alkitab -- Perjanjian Baru
650 # 4 $a Alkitab -- Teologi
700 0 # $a Lois Tulangow$e Penyunting
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D028169/25