#

Fajar

Fiksi Romania / Fiksi Yahudi

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Wiesel, Elie (Pengarang) ; Prahastuti Nastiti Hadari (Penerjemah) ; Era Ari Astanto (Penyunting)

Edisi

Cetakan Pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

- : Basabasi, 2022

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

128 Halaman : - ; 19 cm

Jenis Isi

Teks

Jenis Media

Tanpa perantara

Penyimpanan Media

Volume

ISBN

9786233052597

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Fiksi (tidak dijelaskan secara khusus)

Target Pembaca

Dewasa

Catatan

-


Abstrak

Pada 1986, Elie Wiesel mendapat Hadiah Nobel Perdamaian, dan mengacu pada Los Angeles Times, “dia (Elie) adalah Yahudi paling penting di Amerika.” Salah satu karya Elie yang paling kuat adalah trilogi Malam yang mencakup tiga cerita mencekam ihwal pengalaman pribadinya berhadapan dengan kekejaman Nazi atau lebih spesifik: holocaust. Fajar adalah buku kedua dalam trilogi Malam. Ia berkisah tentang Elisha, anak muda yang bertahan hidup dari kamp kematian—seorang yatim-piatu yang kehilangan tidak hanya ayah dan ibu, tetapi juga harapan—lalu direkrut oleh para anggota Perlawanan pada masa ketika pengadilan kebanjiran pekerjaan, penjara meluber, para jagal bekerja penuh waktu, peradilan begitu kejam. Suatu ketika seorang pejuang Yahudi dihukum mati, kemudian para petinggi di Perlawanan meminta Elisha mengeksekusi mati salah seorang pejabat kerajaan sebagai pembalasan. Elisha adalah Elie Wiesel yang berusaha melakukan refleksi terhadap dirinya sendiri dan masa lalu yang menghantuinya. “Katakanlah tentara Amerika, alih-alih mengirim saya ke Perancis, memberi saya visa untuk ke Tanah Suci—akankah saya tertarik untuk bergabung dengan salah satu pergerakan yang berjuang demi hak-hak orang Yahudi? Dan jika demikian, dapatkah saya betul-betul berkomitmen dan membunuh seorang pria, seorang asing? Akankah saya memiliki kekuatan untuk mengklaimnya sebagai korban saya?”

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006735235 859.3 WIE f Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006735236 859.3 WIE f Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006735241 859.3 WIE f Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006735246 859.3 WIE f Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006735251 859.3 WIE f Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000868479
005 20250519112956
007 ta
008 250519################e##########1#ind##
020 # # $a 9786233052597
035 # # $a 0010-0525000302
082 # # $a 859.3
084 # # $a 859.3 WIE f
100 1 # $a Wiesel, Elie$e Pengarang
245 1 # $a Fajar /$c Elie Wiesel ; penerjemah, Prahastuti Nastiti Hadari ; editor, Era Ari Astanto
250 # # $a Cetakan Pertama
264 # # $a - :$b Basabasi,$c 2022
300 # # $a 128 Halaman : $b - ; $c 19 cm
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a Volume$2 rdacarrier
520 # # $a Pada 1986, Elie Wiesel mendapat Hadiah Nobel Perdamaian, dan mengacu pada Los Angeles Times, “dia (Elie) adalah Yahudi paling penting di Amerika.” Salah satu karya Elie yang paling kuat adalah trilogi Malam yang mencakup tiga cerita mencekam ihwal pengalaman pribadinya berhadapan dengan kekejaman Nazi atau lebih spesifik: holocaust. Fajar adalah buku kedua dalam trilogi Malam. Ia berkisah tentang Elisha, anak muda yang bertahan hidup dari kamp kematian—seorang yatim-piatu yang kehilangan tidak hanya ayah dan ibu, tetapi juga harapan—lalu direkrut oleh para anggota Perlawanan pada masa ketika pengadilan kebanjiran pekerjaan, penjara meluber, para jagal bekerja penuh waktu, peradilan begitu kejam. Suatu ketika seorang pejuang Yahudi dihukum mati, kemudian para petinggi di Perlawanan meminta Elisha mengeksekusi mati salah seorang pejabat kerajaan sebagai pembalasan. Elisha adalah Elie Wiesel yang berusaha melakukan refleksi terhadap dirinya sendiri dan masa lalu yang menghantuinya. “Katakanlah tentara Amerika, alih-alih mengirim saya ke Perancis, memberi saya visa untuk ke Tanah Suci—akankah saya tertarik untuk bergabung dengan salah satu pergerakan yang berjuang demi hak-hak orang Yahudi? Dan jika demikian, dapatkah saya betul-betul berkomitmen dan membunuh seorang pria, seorang asing? Akankah saya memiliki kekuatan untuk mengklaimnya sebagai korban saya?”
650 # 4 $a Fiksi Romania
650 # 4 $a Fiksi Yahudi
700 0 # $a Era Ari Astanto$e Penyunting
700 0 # $a Prahastuti Nastiti Hadari$e Penerjemah
740 # # $a Dawn
990 # # $a J005115/25
990 # # $a J005116/25
990 # # $a J005117/25
990 # # $a J005118/25
990 # # $a J005119/25