Ada cerita di balik di mana aku, Tya, Hendry, dan Alif menginap di Singapura. Sebelumnya, kami sudah melakukan booking ke sebuah hostel di daerah Kallang. Tentu saja pilihan ini jatuh atas diskusi kami berempat. Sesampainya di hostel tersebut, kami memperlihatkan bukti booking dan ada keanehan ketika kami diminta membayar tagihan yang jauh lebih murah dari yang kami tahu. Mas resepsionis berwajah India itu mencocokkan data miliknya dan bukti booking kami, yang ternyata berbeda. Booking yang dimaksud olehnya bukan milik kami. Setelah ditelisik lagi, ternyata, di pagi hari, pihak hostel mengirimkan e-mail untuk kami konfirmasi lagi. Tetapi karena kami tidak mengonfirmasi, booking dibatalkan oleh hostel. Yah, mana sempat kami cek e-mail di hari keberangkatan. Sayangnya lagi, di malam itu kamar hostel tidak ada yang kosong. Duh!