Maya Arzelianty, seorang gadis tunarungu yang harus menghadapi pahitnya hidup di dunia nyata. “Tapi, Ma! Orang normal saja boleh dapat nilai merah, mengapa Maya tidak boleh? Sekali-kali Maya ingin merasa biasa-biasa saja!” Maya pun harus memilih cintanya. Akankah dia tetap bersama Maulana, yang selalu minder? Atau Fauzan, yang lebih tajir? Ataukah berani merebut cinta terlarang dari Irvan, seorang pria beristri? “Aku tak pernah mengerti, Maya! Sudah seharusnya kemampuanku di atasmu. Aku bisa telepon! Seharusnya pekerjaan ini milikku!” Tahankah Maya menghadapi teman sekantornya yang licik? “Aku dan teman-teman tunarungu ingin mendirikan suatu organisasi. Kami ingin kamu yang jadi pemimpinnya,” Citra menawarkan kepadanya, sahabatnya sejak kecil. Maukah Maya? Setelah sekian lama sejak Maya pernah berkata kepada dirinya sendiri; bahwa dia takkan mau bergaul lagi dengan kaumnya. Inikah impiannya?