Pembenihan merupakan kegiatan memproduksi benih sampai batas ukuran tertentu. Keberhasilan usaha pembenihan lele dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor penentu. Kunci sukses usaha pembenihan adlah kuasai teknik pemijahan dan tekan serendah mungkin tingkat kematian benih menurut Khairuman dan Amri (2012). Besarnya permintaan lele menyebabkan kebutuhan pasar lele selalu ada, sehingga membuka peluang bagi usaha pembenihan lele. Banyak pelaku usaha pembenihan lele kewalahan memenuhi permintaan pasar lantaran pelaku usaha di bidang ini relatif sedikit. Secara finansial, usaha pembenihan lebih menguntungkan dibanding usaha pemebsaran karena siklus usaha dan keuntungan lebih cepat diperoleh. Setiap usaha memiliki tingkat risiko masing-masing, begitu pula usaha pembenihan lele. Banyak kasus para pembenihan lele mengalami kegagalan dalam menjalankan usaha karena tidak melakukan penanganan benih dengan tepat. Hal ini banyak dialami oleh oleh pemula yang menjalankan usaha pembenihan tanpa didukung oleh keahlian, pengetahuan, dan pengalaman dalam pembenihan. Seseorang yang ingin terjun dalam usaha pembenihan lele sebaiknya belajar dengan banyak membaca literatur tentang pembenihan lele, mengikuti berbagai pelatihan dari tenaga ahli pembenihan atau berdiskusi dengan sesama pembenihan lele. Benih lele siap dijual ketika telah berumur 2-7 minggu setelah menetas. Ukuran lele yang dijual dapat bervariasi tergantung dari permintaan pasar yaitu 2-3 cm, 3-4 cm, 5-6 cm, 7-8 cm, 9-10 cm dan10-12 cm. Ukuran benih lele yang paling banyak diminati adalah ukuran 5-6 cm dengan umur sekitar 3-4 minggu setelah telur menetas.