#

Memahami AI : Sebuah Panduan Etik

Artificial Intelligence

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Agus Sudibyo (Pengarang) ; Katrine Gabby Kusuma (Editor)

Edisi

Cetakan pertama, November 2024

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2024

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

xxxii, 200 halaman : ilustrasi ; 23 cm

Jenis Isi

Text

Jenis Media

Tanpa perantara

Penyimpanan Media

Volume

ISBN

9786231342799

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Teknologi AI generatif telah mengguncang dunia. Hanya dengan memasukkan satu pertanyaan atau perintah dalam prompt ChatGPT, kita dapat memperoleh informasi secara cepat, instan, terstruktur, dan nyaris sempurna. Bahkan teknologi ini mampu meminimalkan proses kreatif lahirnya suatu gambar, desain, video, cerita pendek, sajak, lirik lagu, bahkan nada-nada. Para profesional yang senantiasa dikejar tenggat waktu, AI generatif seperti mukzijat yang turun dari langit. Mahasiswa, dosen, penulis, peneliti, wartawan, analis, kreator konten, desainer sangat dimudahkan dalam pekerjaannya. Namun, ketika ChatGPT telah menjadi “barang publik” yang sangat populer, sejumlah kalangan mulai mencemaskan dampak negatifnya. Ketika anak-anak SMU menggunakan mesin AI untuk mengerjakan tugas matematika yang dikumpulkan besok pagi, ketika mahasiswa dapat menggunakan ChatGPT untuk menulis makalah yang selesai hanya dalam satu jam, apakah ini benar-benar baik bagi tujuan-tujuan pendidikan? Ketika seorang wartawan menyebarkan berita yang sepenuhnya atau sebagian besar dibuat oleh ChatGPT, apakah ini juga baik untuk pelembagaan jurnalisme yang beradab? Bagaimana kita menegakkan nilai tanggung jawab intelektual, integritas akademik atau moralitas publik pada era di mana pemanfaatan dan pendaurulangan konten atau karya milik orang lain secara diam-diam terjadi begitu masif, sistemik dan bahkan tanpa kejujuran?

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006588565 KC/006.3026 AGU m Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Deposit - Lantai 6 KCKR lantai 6 Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000866260
005 20250306095520
007 ta
008 240926################g##########0#ind##
020 # # $a 9786231342799
035 # # $a 0010-0225000049
082 # # $a 006.302 6$2 [23]
084 # # $a KC/006.3026 AGU m
100 0 # $a Agus Sudibyo $e Pengarang$e Agus Sudibyo $e Pengarang
245 1 # $a Memahami AI : $b sebuah panduan etik /$c Agus Sudibyo; editor, Katrine Gabby Kusuma
250 # # $a Cetakan pertama, November 2024
264 # # $a Jakarta :$b Kepustakaan Populer Gramedia,$c 2024
300 # # $a xxxii, 200 halaman : $b ilustrasi ; $c 23 cm
336 # # $a Text$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a Volume$2 rdacarrier
520 # # $a Teknologi AI generatif telah mengguncang dunia. Hanya dengan memasukkan satu pertanyaan atau perintah dalam prompt ChatGPT, kita dapat memperoleh informasi secara cepat, instan, terstruktur, dan nyaris sempurna. Bahkan teknologi ini mampu meminimalkan proses kreatif lahirnya suatu gambar, desain, video, cerita pendek, sajak, lirik lagu, bahkan nada-nada. Para profesional yang senantiasa dikejar tenggat waktu, AI generatif seperti mukzijat yang turun dari langit. Mahasiswa, dosen, penulis, peneliti, wartawan, analis, kreator konten, desainer sangat dimudahkan dalam pekerjaannya. Namun, ketika ChatGPT telah menjadi “barang publik” yang sangat populer, sejumlah kalangan mulai mencemaskan dampak negatifnya. Ketika anak-anak SMU menggunakan mesin AI untuk mengerjakan tugas matematika yang dikumpulkan besok pagi, ketika mahasiswa dapat menggunakan ChatGPT untuk menulis makalah yang selesai hanya dalam satu jam, apakah ini benar-benar baik bagi tujuan-tujuan pendidikan? Ketika seorang wartawan menyebarkan berita yang sepenuhnya atau sebagian besar dibuat oleh ChatGPT, apakah ini juga baik untuk pelembagaan jurnalisme yang beradab? Bagaimana kita menegakkan nilai tanggung jawab intelektual, integritas akademik atau moralitas publik pada era di mana pemanfaatan dan pendaurulangan konten atau karya milik orang lain secara diam-diam terjadi begitu masif, sistemik dan bahkan tanpa kejujuran?
650 # 4 $a Artificial Intelligence
700 0 # $a Katrine Gabby Kusuma$e Editor
800 # # $a Wendie Artswenda$e Penata Letak
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D001056/25