#

Aku Manuasia Bukan Tuhan

Fiksi Indonesia / Inspirational

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Bhina Wiriadinata (Pengarang) ; Pradita Seti Rahayu dan Kellan (Editor)

Edisi

Cetakan pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Elex Media Komputindo, 2024

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

232 halaman ; 19,5 cm.

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9786020256443

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Novel

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

“Selamat datang di istana para bidadari yang terluka!” Tiga pria dengan latar belakang berbeda terjebak dalam lingkungan yang tak dapat mereka bayangkan sebelumnya. Hidup mereka berubah, layaknya nama baru yang harus mereka gunakan. Holil menjadi Hesti Sampurna. Karto menjadi Karina. Yanuar menjadi Barbara. Ketiganya disatukan oleh Ibu Peri. Dilantik menjadi bidadari-bidadari yang terluka. Tugasnya adalah: menerima kenyataan. Manusia melakukan kesalahan. Sementara orang lain bukan Tuhan yang memiliki kuasa untuk menilai dosa atau pahala.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006492188 KC/813 BHI a Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Deposit - Lantai 6 KCKR lantai 6 Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000864896
005 20241128023031
007 ta
008 241119################g##########f#ind##
020 # # $a 9786020256443
035 # # $a 0010-1124002055
082 # # $a 813
084 # # $a KC/813 BHI a
100 0 # $a Bhina Wiriadinata$e Pengarang$e Bhina Wiriadinata$e Pengarang
245 1 # $a Aku Manuasia Bukan Tuhan /$c Bhina Wiriadinata ; penyunting, Pradita Seti Rahayu
250 # # $a Cetakan pertama
264 # # $a Jakarta :$b Elex Media Komputindo,$c 2024
300 # # $a 232 halaman ; $c 19,5 cm.
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a “Selamat datang di istana para bidadari yang terluka!” Tiga pria dengan latar belakang berbeda terjebak dalam lingkungan yang tak dapat mereka bayangkan sebelumnya. Hidup mereka berubah, layaknya nama baru yang harus mereka gunakan. Holil menjadi Hesti Sampurna. Karto menjadi Karina. Yanuar menjadi Barbara. Ketiganya disatukan oleh Ibu Peri. Dilantik menjadi bidadari-bidadari yang terluka. Tugasnya adalah: menerima kenyataan. Manusia melakukan kesalahan. Sementara orang lain bukan Tuhan yang memiliki kuasa untuk menilai dosa atau pahala.
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
650 # 4 $a Inspirational
700 0 # $a Pradita Seti Rahayu dan Kellan$e Editor
800 # # $a Debora Melina$e Penata Letak
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D019649/24