Berkaca dari pengalaman hidup selama ini, orang-orang yang dia sayang pada akhirnya selalu meninggalkannya. Jadi, ketimbang menunggu sampai hidup mematahkan hatinya untuk kesekian kali, Malaka Butar Butar memilih opsi sebagai orang yang pertama kali pergi. Enam tahun lalu juga begitu, ketika dokter tampan dan kaya seperti Rainer Devadasa Gottschalk menunjukkan ketertarikan padanya, Mal tak mau membodohi dirinya sendiri dengan berpikir kalau pertemuan itu akan lebih dari sekadar one night stand. Dia pergi tanpa pamit keesokan paginya, juga sama sekali nggak berharap akan bertemu dengan cowok itu. Akan tetapi, takdir punya cara kerja yang aneh dan keji, kalau boleh dia tambahkan. Mal malah bertemu lagi dengan Rain di sebuah hotel di Bavaria dan kali ini tanpa exit strategy karena di luar sedang badai salju. Mal mati-matian menjaga jarak, sebisa mungkin menghindar, tapi cowok itu selalu punya alasan untuk mendekat. Mal tak tahu secara pasti apa yang sedang Rain rencanakan, tapi dia tak boleh lengah. Karena hal yang bodoh sekali apabila patah hati karena seseorang yang jelas-jelas bukan milikmu.