#

Menjadi Guru Yang Diperhitungkan Pada Abad 21 : Catatan Guru Mulai Tahun 1998-2019

Memoar

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Aritonang, Keke Taruli (Pengarang) ; Tri Wulandari (Penyunting)

Edisi

Cetakan kedua, Maret 2024

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Klaten : Dafamedia Pustaka, 2024; © Keke Taruli Aritonang, 2023

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

xii, 230 halaman : ilustrasi ; 19 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

978623887201

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Menjadi seorang guru yang diperhitungkan pada abad 21 tidaklah mudah bagi penulis. Membutuhkan kreatifitas, inovasi, disiplin, dan ketekunan untuk meraih apa yang bisa diperhitungkan baginya khususnya sebagai guru bahasa Indonesia. Untuk menjadi guru yang diperhitungkan khususnya penulis sebagai guru bahasa Indonesia adalah dengan melatih dirinya dibidang tulis-menulis. Menurut Prof Alex Sudewa, “Guru bahasa Indonesia tidak suka menulis, apa yang mau dibanggakan?” Kalimat tersebut terdapat pada salah satu materi yang diberikan pada saat pelatihan literasi yang disampaikan oleh St. Kartono, guru bahasa Indonesia SMA Kolose De Britto, Yogyakarta. Penulis tertantang untuk melatih dirinya agar dapat memiliki keahlian di bidang menulis. Itu dilakukannya sejak meraih gelar Magister Pendidikan pada tahun 2004 hingga saat ini. Buku ini, menceritakan pengalaman penulis sendiri, bagaimana menjadi guru yang diperhitungkan pada abad 21. Sengaja dituliskan oleh penulis yang telah mengajar selama 21 tahun, mulai 1998 hingga 2019. Penulis menyusun buku ini terdiri dari tiga bagian, yang menyatakan bagaimana menjadi guru inisitor? Bagaimana menjadi guru profesional? dan bagaimana penulis mentoring siswa? Agar dapat menjadi guru yang diperhitungkan. Setiap bagiannya terdiri dari tujuh bagian pengalaman penulis sebagai guru sehingga keseluruhan pengalaman itu berjumlah 21, sesuai dengan judul menjadi guru pada abad 21.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006455352 920 ARI m Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000862482
005 20241025020431
007 ta
008 241025t########jtia###g######000#0#ind##
020 # # $a 978623887201
035 # # $a 0010-1024001618
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c rda
041 0 # $a ind
082 0 4 $a 920$2 [23]
084 # # $a 920 ARI m
100 3 # $a Aritonang, Keke Taruli$e Pengarang$e Aritonang, Keke Taruli$e Pengarang
245 1 0 $a Menjadi guru yang diperhitungkan pada abad 21 : $b catatan guru mulai tahun 1998-2019 /$c Keke Taruli Aritonang ; penyunting, Tri Wulandari
250 $a Cetakan kedua, Maret 2024
264 # 1 $a Klaten :$b Dafamedia Pustaka,$c 2024
264 # 4 $a © Keke Taruli Aritonang, 2023
300 # # $a xii, 230 halaman : $b ilustrasi ; $c 19 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Menjadi seorang guru yang diperhitungkan pada abad 21 tidaklah mudah bagi penulis. Membutuhkan kreatifitas, inovasi, disiplin, dan ketekunan untuk meraih apa yang bisa diperhitungkan baginya khususnya sebagai guru bahasa Indonesia. Untuk menjadi guru yang diperhitungkan khususnya penulis sebagai guru bahasa Indonesia adalah dengan melatih dirinya dibidang tulis-menulis. Menurut Prof Alex Sudewa, “Guru bahasa Indonesia tidak suka menulis, apa yang mau dibanggakan?” Kalimat tersebut terdapat pada salah satu materi yang diberikan pada saat pelatihan literasi yang disampaikan oleh St. Kartono, guru bahasa Indonesia SMA Kolose De Britto, Yogyakarta. Penulis tertantang untuk melatih dirinya agar dapat memiliki keahlian di bidang menulis. Itu dilakukannya sejak meraih gelar Magister Pendidikan pada tahun 2004 hingga saat ini. Buku ini, menceritakan pengalaman penulis sendiri, bagaimana menjadi guru yang diperhitungkan pada abad 21. Sengaja dituliskan oleh penulis yang telah mengajar selama 21 tahun, mulai 1998 hingga 2019. Penulis menyusun buku ini terdiri dari tiga bagian, yang menyatakan bagaimana menjadi guru inisitor? Bagaimana menjadi guru profesional? dan bagaimana penulis mentoring siswa? Agar dapat menjadi guru yang diperhitungkan. Setiap bagiannya terdiri dari tujuh bagian pengalaman penulis sebagai guru sehingga keseluruhan pengalaman itu berjumlah 21, sesuai dengan judul menjadi guru pada abad 21.
521 # # $a Umum
650 # 4 $a Memoar
700 0 # $a Tri Wulandari$e Penyunting
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D016532/24