Sesungguhnya, aku tak berniat untuk pergi kemana-kemana lagi. Aku sudah menemukan negeri mimpiku dalam usiaku kini. Bertahun-tahun aku merealisasikan mimpiku dan kini sebuah kenyataan Firdausi sudah kutemukan. Aku sudah memiliki sebidang lahan pertanian sesuai dua hektar di pinggir sungai dan bagian barat dari kebunku kubangun rumah di sebuah bukit yang memungkinkan aku memandang sungai yang dapat dilayari, sungai yang mengalir dari utara ke selatan. Dengan demikian aku biar memandang matahari terbit dari ruang kerjaku. Rumahku terbuat dari kayu-kayu kelas satu yang kupungut di sungai. Kayu-kayu itu dibawa banjir lalu terdampar dibibir sungai. Ada yang datang dari hulu dengan akar-akarnya, ada yang berupa gelondongan.