Tugas menyampaikan kebenaran (ternyata) tidak sederhana. Ada berbagai kepentingan yang ”berbicara” akhirnya memberi bentuk pada kebenaran yang disampaikan. Selalu saja ada ketegangan di antara pihak yang memiliki kepentingan dan masyarakat umum sebagai konsumen berita. Media massa dalam bentuk apapun karena pilihannya sendiri, menempatkan diri di tengah-tengahnya. Agar tempatnya tetap persis di tengah-tengah, ia menanggung kewajiban utama untuk menyampaikan kebenaran melalui antara lain sikap tidak memihak. Dalam melayani dua pihak yang besar itu, media massa selalu dihadapkan pada berbagai pilihan etis. Pelanggaran terhadap etika lalu tampil sebagai ”jalan keluar” yang menggoda. Etika Media Massa menyajikan analisis terhadap kelemahan dan kekuatan peran media massa dalam masyarakat, tanpa niat untuk memolesnya. Perspektif etis yang disajikan melalui berbagai kasus dalam buku ini akan memperdalam pengenal terhadap pelanggaran etika dan dengan demikian akan mempertajam pisau bedah untuk mengoreksinya.