#

Drama Sejarah 1832

Drama / Sejarah

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Remy Sylado (Pengarang)

Edisi

Cetakan pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Bandung : Nuansa Cendekia, 2012

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

94 halaman : ilustrasi ; 21 cm.

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9786028394956

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Drama

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Ada peristiwa sejarah apa di tahun 1832 sehingga sastrawan Remy Sylado menulis naskah drama yang kemudian dipentaskan dan diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Drama Sejarah 1832? Jika kita kaitkan dengan sejarah kehidupan Pangeran Diponegoro, 1832 adalah tahun dimana Sang Pangeran beserta istri diasingkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda ke bentang Fort Amsterdam - Manado, sementara pengikutnya bersama Kyai Mojo ditawan di Tondano. Tentunya akan timbul pertanyaan mengapa Remy Sylado mengangkat episode kehidupan Diponegoro di pengasingan dalam dramanya? Mengapa bukan kisah kepahlawanan Diponegoro ditengah berkecamuknya perang Jawa (1825-1830) yang dipentaskan, atau peristiwa tertangkapnya Diponegoro yang menginspirasi Raden Saleh untuk menuangkannya dalam lukisan legendarisnya? Mengapa yang ditulis Remy adalah peristiwa ketika Diponegoro telah kalah dan diasingkan? Tampaknya Remy yang juga telah menulis novel Pangeran Diponegoro : Menggagas Ratu Adil (Penerbit Tiga Serangkai, 2007) melihat ada satu hal yang penting dan menarik disaat Diponegoro berada dalam pengasingan di Manado pada tahun 1832. Di tahun itu ia melihat peristiwa yang menarik dimana saat Diponegoro dan pengikutnya berada di Manado terjadi perlintasan kebudayaan yang unik dari dua latar keyakinan Kristen dan Islam di atas latar agama suku yang saat itu dianut masyarakat Minahasa yang berlangsung secara damai dan mesra. Bagi Remy peristiwa di tahun 1832 itu adalah cermin ideal keberagaman dalam kerukunan sejati. Itulah yang menjadi alasan utamanya menulis naskah drama ini.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006355583 899.221 REM d Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000858702
005 20240815043257
007 ta
008 240815################g##########d#ind##
020 # # $a 9786028394956
035 # # $a 0010-0824000532
082 # # $a 899.221
084 # # $a 899.221 REM d
100 0 # $a Remy Sylado$e Pengarang
245 1 # $a Drama sejarah 1832 /$c Remy Sylado
250 # # $a Cetakan pertama
264 # # $a Bandung :$b Nuansa Cendekia,$c 2012
300 # # $a 94 halaman : $b ilustrasi ; $c 21 cm.
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Ada peristiwa sejarah apa di tahun 1832 sehingga sastrawan Remy Sylado menulis naskah drama yang kemudian dipentaskan dan diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Drama Sejarah 1832? Jika kita kaitkan dengan sejarah kehidupan Pangeran Diponegoro, 1832 adalah tahun dimana Sang Pangeran beserta istri diasingkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda ke bentang Fort Amsterdam - Manado, sementara pengikutnya bersama Kyai Mojo ditawan di Tondano. Tentunya akan timbul pertanyaan mengapa Remy Sylado mengangkat episode kehidupan Diponegoro di pengasingan dalam dramanya? Mengapa bukan kisah kepahlawanan Diponegoro ditengah berkecamuknya perang Jawa (1825-1830) yang dipentaskan, atau peristiwa tertangkapnya Diponegoro yang menginspirasi Raden Saleh untuk menuangkannya dalam lukisan legendarisnya? Mengapa yang ditulis Remy adalah peristiwa ketika Diponegoro telah kalah dan diasingkan? Tampaknya Remy yang juga telah menulis novel Pangeran Diponegoro : Menggagas Ratu Adil (Penerbit Tiga Serangkai, 2007) melihat ada satu hal yang penting dan menarik disaat Diponegoro berada dalam pengasingan di Manado pada tahun 1832. Di tahun itu ia melihat peristiwa yang menarik dimana saat Diponegoro dan pengikutnya berada di Manado terjadi perlintasan kebudayaan yang unik dari dua latar keyakinan Kristen dan Islam di atas latar agama suku yang saat itu dianut masyarakat Minahasa yang berlangsung secara damai dan mesra. Bagi Remy peristiwa di tahun 1832 itu adalah cermin ideal keberagaman dalam kerukunan sejati. Itulah yang menjadi alasan utamanya menulis naskah drama ini.
650 # 4 $a Drama
650 # 4 $a Sejarah
990 # # $a J010695/24