#

Spiritualitas Sastra Indonesia : Corong Suara Kenabian Di Tengah Masyarakat

Sikap Kristen Dengan Sastra

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Hoekema, Alle G. (Pengarang) ; Veronica B. Vonny (Penyunting)

Edisi

Cetakan pertama, 2023

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2023; © 2023 oleh Alle G. Hoekema

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

xxii, 134 halaman : ilustrasi ; 21 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9786234151152

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Esai

Target Pembaca

Dewasa

Catatan

-


Abstrak

Seorang sastrawan tak ubahnya seorang nabi yang harus menyuarakan kebenaran. Ia harus mampu menggugah batin pembaca untuk berefleksi dan berempati, bahkan—jika mungkin—bertindak secara kritis menyikapi ketidakberesan dan ketidakadilan yang terjadi di sekitar. Menurut Y.B. Mangunwijaya (1929–1999), “Semua sastra yang baik selalu religius.” Sastra yang religius bukanlah yang berbicara mengenai kaidah atau ajaran agama, melainkan yang mencerminkan religiositas pengarangnya. Banyak karya sastra yang menunjukkan kepekaan dan kegelisahan pengarangnya akan apa-apa yang terjadi di zamannya dan merefleksikan kedalaman iman mereka. Buku ini memuat beberapa esai lepas yang menelaah karya-karya sastra (puisi, cerpen, dan novel) Indonesia dari berbagai zaman, khususnya yang mengaitkan religiositas sang pengarang dengan sejarah bangsa Indonesia, terutama masa G30S (tahun 1965-an), zaman Orde Baru, dan pasca-Orde Baru. Walaupun berdiri sendiri, esai-esai dalam buku ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Pembaca diajak melongok sisi religius para sastrawan terkenal, seperti Ajip Rosidi, W.S. Rendra, Sitor Situmorang, Dorothea Rosa Herliany, Pramoedya Ananta Toer, Bre Redana/Gitanyali, Martin Aleida, Umar Kayam, Ahmad Tohari, Y.B. Mangunwijaya, Ayu Utami, Leila S. Chudori, Laksmi Pamuntjak, dsb. Penulis mengaitkan latar belakang atau pengalaman hidup para pengarang itu dengan karya yang dihasilkan, kemudian mencoba menyimpulkan secara terbuka apa yang menjadi pergumulan mereka dan apa yang hendak mereka sampaikan. Pembaca diberikan kesempatan untuk memiliki pendapat berbeda dan masih terbuka luas kemungkinan jika pembaca hendak menggali lapis makna yang lebih dalam lagi. Pendek kata, kumpulan esai ini menambah wawasan akan dunia sastra Indonesia sekaligus sejarah bangsa kita dari masa ke masa. Pembaca juga diajak merefleksikan segi ketuhanan atau religiositas masing-masing

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006323017 261.5 HOE s Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006323019 261.5 HOE s Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Storage Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006323024 261.5 HOE s Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000857649
005 20240711024641
007 ta
008 240711t2023####jkia###e######000#e#ind##
020 # # $a 9786234151152
035 # # $a 0010-0724000472
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c rda
041 0 # $a ind
082 0 4 $a 261.5$2 [23]
084 # # $a 261.5 HOE s
100 1 # $a Hoekema, Alle G.$e Pengarang$e Hoekema, Alle G.$e Pengarang
245 1 0 $a Spiritualitas sastra Indonesia : $b corong suara kenabian di tengah masyarakat /$c Alle G. Hoekema ; editor, Veronica B. Vonny
250 $a Cetakan pertama, 2023
264 # 1 $a Jakarta :$b BPK Gunung Mulia,$c 2023
264 # 4 $a © 2023 oleh Alle G. Hoekema
300 # # $a xxii, 134 halaman : $b ilustrasi ; $c 21 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Seorang sastrawan tak ubahnya seorang nabi yang harus menyuarakan kebenaran. Ia harus mampu menggugah batin pembaca untuk berefleksi dan berempati, bahkan—jika mungkin—bertindak secara kritis menyikapi ketidakberesan dan ketidakadilan yang terjadi di sekitar. Menurut Y.B. Mangunwijaya (1929–1999), “Semua sastra yang baik selalu religius.” Sastra yang religius bukanlah yang berbicara mengenai kaidah atau ajaran agama, melainkan yang mencerminkan religiositas pengarangnya. Banyak karya sastra yang menunjukkan kepekaan dan kegelisahan pengarangnya akan apa-apa yang terjadi di zamannya dan merefleksikan kedalaman iman mereka. Buku ini memuat beberapa esai lepas yang menelaah karya-karya sastra (puisi, cerpen, dan novel) Indonesia dari berbagai zaman, khususnya yang mengaitkan religiositas sang pengarang dengan sejarah bangsa Indonesia, terutama masa G30S (tahun 1965-an), zaman Orde Baru, dan pasca-Orde Baru. Walaupun berdiri sendiri, esai-esai dalam buku ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Pembaca diajak melongok sisi religius para sastrawan terkenal, seperti Ajip Rosidi, W.S. Rendra, Sitor Situmorang, Dorothea Rosa Herliany, Pramoedya Ananta Toer, Bre Redana/Gitanyali, Martin Aleida, Umar Kayam, Ahmad Tohari, Y.B. Mangunwijaya, Ayu Utami, Leila S. Chudori, Laksmi Pamuntjak, dsb. Penulis mengaitkan latar belakang atau pengalaman hidup para pengarang itu dengan karya yang dihasilkan, kemudian mencoba menyimpulkan secara terbuka apa yang menjadi pergumulan mereka dan apa yang hendak mereka sampaikan. Pembaca diberikan kesempatan untuk memiliki pendapat berbeda dan masih terbuka luas kemungkinan jika pembaca hendak menggali lapis makna yang lebih dalam lagi. Pendek kata, kumpulan esai ini menambah wawasan akan dunia sastra Indonesia sekaligus sejarah bangsa kita dari masa ke masa. Pembaca juga diajak merefleksikan segi ketuhanan atau religiositas masing-masing
521 # # $a Dewasa
650 # 4 $a sikap Kristen dengan sastra
700 0 # $a Veronica B. Vonny$e Penyunting
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D009693/24
990 # # $a D009694/24
990 # # $a D009695/24