Pengalaman ditinggal orang yang dicintai membuat dua anak manusia terperangkap dalam sebuah kesalahan yang menyebabkan mereka terpaksa terikat. Ditengah mata-mata tajam yang sedang menatapnya, laki-laki itu duduk tegak dan mantap untuk menyuarakan keinginannya yang terkesan buru-buru juga mendesak. Sebulan lebih setelah ia patah hati karena cinta masa kecilnya akan menikah. Tepat satu minggu sebelum pernikahan itu akan terlaksana, laki-laki itu mengambil keputusan paling vital yang akan mengubah hidup dan masa depannya. Bukan karena pembalasan sakit hati atau pelarian, bukan juga karena harga diri yang tercoreng akibat patah hati. Tapi ini karena tanggung jawab yang harus ia ambil.