Iman merupakan tanda kebahagiaan yang paling utama. Karena imanlah orang-oranga mukmin generasi pertama naik ke tangga kesempurnaan, berlomba-lomba untuk mendapatkan keutamaan, membersihkan diri dari noda dan kekurangan, hidup menghadapi dunia seperti malaikat yang suci, naik ke puncak kemuliaan, kekuatan dan kebahagiaan. Mereka adalah contoh manusia yang paling tinggi dalam derajat, keutamaan, kemuliaan dan kehormatannya. Kita menjadi generasi setelah mereka, tetapi kita meniti tangga yang berlawanan dengan yang mereka naiki. Sinar iman telah padam dalam hati kita, sehingga jiwa kita menjadi kotor dan terjauh dari keutamaan-keutamaan yang pernah dimiliki oleh generasi terdahulu. Dalam diri kita tampak kedustaan, kesombongan, keras hati, bakhil mementingkan diri sendiri, tidak memenuhi janji acuh terhadap duka dan penderitaan orang lemah dsb.