#

Kelenteng-kelenteng Kuno Di Indonesia = The Old Chinese Temples In Indonesia : Budaya Leluhur Dari Masa Ke Masa

Buddhisme / Khonghucu / Taoisme

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Asti Kleinsteuber (Pengarang) ; Syafri M. Maharadjo (Pengarang)

Edisi

Cetakan, 2010

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Genta Kreasi Nusantara, 2010

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

420 halaman : ilustrasi berwarna ; 32 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9789791705769

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Dalam buku ini, terdapat ratusan hasil karya fotografi Syafri Munardi yang sehari harinya dipanggil Ardi. Hampir disetiap judul diabadikan pula altar-altar utama dari Tuan Rumah setiap kelenteng, Dewa Dewi yang dipercaya, bermacam macam Archa yang dipuja, dan berbagai tradisi ritual yang bagi umat kelenteng sangatlah berarti. Dalam buku yang edisi pertamanya dicetak sebanyak 2.000 eksemplar ini Asti merajut singkat bahwa dunia mengetahui bahwa China merupakan cermin dari salah satu peradaban tertua umat manusia. Temuan arkeologi dan dokumentasi tertulis membuktikan hal itu, begitu pula kehadiran bangunan-bangunan serta konstruksi besar yang menunjukkan kebesaran yang mengagumkan. China dihuni sejak 1, 7 juta tahun lalu. Peradaban besar terdokumentasikan dimulai di negara-negara berbagai kota di sepanjang Lembah Sungai Kuning selama era neolitic muda ( umur batu lebih muda) , setelah 2200 SM. Tulisan kuno pada kulit kura-kura dari ‘ Dinasti Shang’ ( 1750 - 1045 SM) telah membuktikannya. Setelah itu budaya, sastra, sains dan filsafat mulai berkembang. Tergambar pula bahwa jauh sebelum eksepsidi armada yang dipimpin Laksamana Besar Cheng Ho ( Zhenghe) ke berbagai negeri di Laut Selatan dan barat Tiongkok

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006310967 R/294.3 AST k Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Referensi Umum - Lantai 4 Anak, Rak Tangga, Lantai 6 Seni Budaya Baca di tempat Tersedia
00006312136 R/294.3 AST k Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Referensi Umum - Lantai 4 Anak, Rak Tangga, Lantai 6 Koleksi Referensi Baca di tempat Tersedia
00006312137 R/294.3 AST k Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Referensi Umum - Lantai 4 Anak, Rak Tangga, Lantai 6 Koleksi Referensi Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000857036
005 20240627100309
008 240619s2010####jkia###g######000#0#ind##
020 # # $a 9789791705769
035 # # $a 0010-0624000333
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c rda
041 1 # $a ind$h eng, chn
082 0 4 $a 294.3$2 [23]
084 # # $a R/294.3 AST k
100 0 # $a Asti Kleinsteuber$e Pengarang$e Asti Kleinsteuber$e Pengarang
245 1 0 $a Kelenteng-kelenteng kuno di Indonesia = the old Chinese temples in Indonesia : budaya leluhur dari masa ke masa /$c Asti Kleinsteuber, Syafri M. Maharadjo
250 # # $a Cetakan, 2010
260 # # $a Jakarta :$b Genta Kreasi Nusantara,$c 2010
264 # 1 $a Jakarta :$b Genta Kreasi Nusantara,$c 2010
300 # # $a 420 halaman : $b ilustrasi berwarna ; $c 32 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Dalam buku ini, terdapat ratusan hasil karya fotografi Syafri Munardi yang sehari harinya dipanggil Ardi. Hampir disetiap judul diabadikan pula altar-altar utama dari Tuan Rumah setiap kelenteng, Dewa Dewi yang dipercaya, bermacam macam Archa yang dipuja, dan berbagai tradisi ritual yang bagi umat kelenteng sangatlah berarti. Dalam buku yang edisi pertamanya dicetak sebanyak 2.000 eksemplar ini Asti merajut singkat bahwa dunia mengetahui bahwa China merupakan cermin dari salah satu peradaban tertua umat manusia. Temuan arkeologi dan dokumentasi tertulis membuktikan hal itu, begitu pula kehadiran bangunan-bangunan serta konstruksi besar yang menunjukkan kebesaran yang mengagumkan. China dihuni sejak 1, 7 juta tahun lalu. Peradaban besar terdokumentasikan dimulai di negara-negara berbagai kota di sepanjang Lembah Sungai Kuning selama era neolitic muda ( umur batu lebih muda) , setelah 2200 SM. Tulisan kuno pada kulit kura-kura dari ‘ Dinasti Shang’ ( 1750 - 1045 SM) telah membuktikannya. Setelah itu budaya, sastra, sains dan filsafat mulai berkembang. Tergambar pula bahwa jauh sebelum eksepsidi armada yang dipimpin Laksamana Besar Cheng Ho ( Zhenghe) ke berbagai negeri di Laut Selatan dan barat Tiongkok
521 1 # $a Umum
650 # 4 $a Buddhisme
650 # 4 $a Khonghucu
650 # 4 $a Taoisme
700 0 # $a Syafri M. Maharadjo$e Pengarang
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D009255/24
990 # # $a D009390/24
990 # # $a D009391/24