#

Tempat Tempat Bersejarah Di Jakarta Utara : I

Sejarah Indonesia

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Cucu Rita Sary (Pengarang) ; Aep Tursaman (Penyunting)

Edisi

Cetakan 1

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Utara, 2023

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

v + 80 Halaman : ilustrasi berwarna ; 25,6 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Tidak diketahui / tidak ditentukan

Catatan

-


Abstrak

Sunda Kelapa sebagai kota Pelabuhan kemudian berkembang sebagai pusat perdagangan yang ramai dikunjungi oleh para pedagang asing. Tome Pires menyebutkan bahwa Sunda Kelapa sebagai kota Pelabuhan dipimpin oleh seorang pejabat tinggi yang bergelar Tumenggung Sang Adipati. Sementara itu kegiatan di Pelabuhan di pimpin oleh Syahbandar yang terutama mengurus masalah perdagangan dan kepabeanan. Syahbandar berasal dari kata Persia yang artinya “Penguasa Pelabuhan”. Jabatan ini banyak ditemukan di kota-kota dagang di seluruh Asia. Penyebutan Syahbandar bagi kepala Pelabuhan Sunda Kelapa menunjukkan bahwa kota pelabuhan ini merupakan bagian dari jaringan perdagangan maritim yang menghubungkan kota-kota Pelabuhan di Nusantara dan Asia. Pembentukan kampung di Jakarta Utara telah terjadi sejak sebelum kedatangan bangsa Belanda. Namun demikian, catatan yang jelas dalam bentuk dokumen terutama baru dapat ditemukan di masa VOC, yaitu di abad 17-18. Pembentukan kampung di periode tersebut terkait erat dengan upaya pemerintah kota Batavia untuk menjaga keamanan di wilayah di luar tembok kota yang di kenal sebagai wilayah Ommelanden. Pada masa itu, apa yang disebut sebagai kota Batavia adalah kota Jakarta yang sekarang disebut sebagai Kota Tua. Kota Batavia berbentuk empat persegi panjang dan tidak terlalu luas. Batas kota terlihat jelas karena Batavia adalah kota yang bertembok. Secara keseluruhan wilayah kota Batavia adalah 1 kali 1,5 km. Wilayah di dalam tembok kota dibagi dua oleh Grote Rivier atau Kali Besar. Kali ini adalah bagian muara Sungai Ciliwung yang diluruskan. Kota Batavia. Dibagi secara simetris oleh kanal-kanal yang berpotongan. Pusat pemerintahan VOC dan pemukiman pejabat tinggi dan orang-orang Eropa terkonsentrasi di sisi timur kota Batavia. Di Sebelah timur di ujung utara terdapat Kastil Batavia, bangunan benteng yang menjadi pusat kekuasaan VOC dan tempat tinggal gubernur jendral.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006300278 959.822 CUC t Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Jl. Logistik Raya No. 2 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
RUANG KOLEKSI KHUSUS UTARA - Kejakartaan Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000856157
005 20240521035206
007 ta
008 240521###########################0#ind##
035 # # $a 0010-0524001192
082 # # $a 959.822
084 # # $a 959.822 CUC t
100 0 # $a Cucu Rita Sary$e Pengarang
245 1 # $a Tempat tempat bersejarah di Jakarta Utara : $b I /$c Cucu Rita Sary, koordinator pelaksana, Aep Tursaman, redaktur pelaksana, Doni Arinova, I Gusti Ngurah Agung Rai, Cahyo Bhawono, tim penyusun dan penulis, Bondan Kanumoyoso, Azrohal Hasan, Endi Aulia Garadian, Yogi Susatyo, Muhammad Gibran Humam Falurrahman
250 # # $a Cetakan 1
264 # # $a Jakarta :$b Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Utara,$c 2023
300 # # $a v + 80 Halaman : $b ilustrasi berwarna ; $c 25,6 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Sunda Kelapa sebagai kota Pelabuhan kemudian berkembang sebagai pusat perdagangan yang ramai dikunjungi oleh para pedagang asing. Tome Pires menyebutkan bahwa Sunda Kelapa sebagai kota Pelabuhan dipimpin oleh seorang pejabat tinggi yang bergelar Tumenggung Sang Adipati. Sementara itu kegiatan di Pelabuhan di pimpin oleh Syahbandar yang terutama mengurus masalah perdagangan dan kepabeanan. Syahbandar berasal dari kata Persia yang artinya “Penguasa Pelabuhan”. Jabatan ini banyak ditemukan di kota-kota dagang di seluruh Asia. Penyebutan Syahbandar bagi kepala Pelabuhan Sunda Kelapa menunjukkan bahwa kota pelabuhan ini merupakan bagian dari jaringan perdagangan maritim yang menghubungkan kota-kota Pelabuhan di Nusantara dan Asia. Pembentukan kampung di Jakarta Utara telah terjadi sejak sebelum kedatangan bangsa Belanda. Namun demikian, catatan yang jelas dalam bentuk dokumen terutama baru dapat ditemukan di masa VOC, yaitu di abad 17-18. Pembentukan kampung di periode tersebut terkait erat dengan upaya pemerintah kota Batavia untuk menjaga keamanan di wilayah di luar tembok kota yang di kenal sebagai wilayah Ommelanden. Pada masa itu, apa yang disebut sebagai kota Batavia adalah kota Jakarta yang sekarang disebut sebagai Kota Tua. Kota Batavia berbentuk empat persegi panjang dan tidak terlalu luas. Batas kota terlihat jelas karena Batavia adalah kota yang bertembok. Secara keseluruhan wilayah kota Batavia adalah 1 kali 1,5 km. Wilayah di dalam tembok kota dibagi dua oleh Grote Rivier atau Kali Besar. Kali ini adalah bagian muara Sungai Ciliwung yang diluruskan. Kota Batavia. Dibagi secara simetris oleh kanal-kanal yang berpotongan. Pusat pemerintahan VOC dan pemukiman pejabat tinggi dan orang-orang Eropa terkonsentrasi di sisi timur kota Batavia. Di Sebelah timur di ujung utara terdapat Kastil Batavia, bangunan benteng yang menjadi pusat kekuasaan VOC dan tempat tinggal gubernur jendral.
650 # 4 $a Sejarah Indonesia
700 0 # $a Aep Tursaman$e Penyunting
990 # # $a U003244/24