#

Binatang Suci Teluk Penyu : Kumpulan Puisi

Kesusastraan / Puisi

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Badruddin Emce (Pengarang)

Edisi

Cetakan pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Yogyakarta : Olongia, 2007

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

80 halaman ; 18 cm.

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9789791562225

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Puisi

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Dari lubang-lubang ketiadaan berlarian kepiting. Dengan gaya yang dibuat-buat digodanya setiap yang mikir, setiap yang gampang diguncang sedih. Mengapa kami berdiri di sini, begini? Adakah memajang kami di depan lubang-lubang seperti ini, menghalau apa saja yang hendak menjadikannya rumah? Alangkah bahagia binatang-binatang pantai ini. Sepasang menara pengawas selalu memaksakan diri untuk melek. Meluangkan waktu sekedar mengiyakan ketiadaan. Kasarnya: kebohongan!

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006298296 811 BAD b Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000855895
005 20240517044740
007 ta
008 240517################g##########p#ind##
020 # # $a 9789791562225
035 # # $a 0010-0524000930
082 # # $a 811
084 # # $a 811 BAD b
100 0 # $a Badruddin Emce$e Pengarang
245 1 # $a Binatang suci teluk penyu : $b kumpulan puisi /$c Badruddin Emce
250 # # $a Cetakan pertama
264 # # $a Yogyakarta :$b Olongia,$c 2007
300 # # $a 80 halaman ; $c 18 cm.
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Dari lubang-lubang ketiadaan berlarian kepiting. Dengan gaya yang dibuat-buat digodanya setiap yang mikir, setiap yang gampang diguncang sedih. Mengapa kami berdiri di sini, begini? Adakah memajang kami di depan lubang-lubang seperti ini, menghalau apa saja yang hendak menjadikannya rumah? Alangkah bahagia binatang-binatang pantai ini. Sepasang menara pengawas selalu memaksakan diri untuk melek. Meluangkan waktu sekedar mengiyakan ketiadaan. Kasarnya: kebohongan!
650 # 4 $a Kesusastraan
650 # 4 $a Puisi
990 # # $a J007560/24