Madura
Jenis Bahan
Monograf
Judul Alternatif
-
Pengarang
Iskandar Dzulkarnain (Pengarang) ; Ragil Cahya Maulana (Penyunting)
Edisi
cetakan pertama
Pernyataan Seri
-
Penerbitan
Yogyakarta : Cantrik Pustaka, 2023; © Cantrik Pustaka, 2023
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
264 halaman : ilustrasi ; 20 cm
Jenis Isi
teks
Jenis Media
tanpa perantara
Penyimpanan Media
volume
ISBN
9786236063873
ISSN
-
ISMN
-
Bentuk Karya
-
Target Pembaca
Umum
Catatan
Bibliografi: halaman 247-264
Abstrak
Sepanjang 150 tahun produksi garam di Madura, khususnya Sumenep, selama itu pula para petaninya berjuang melawan mendapat tempat sentral dalam “perbudakan”-istilah yang dialami mereka selama menjadi buruh garam dari generasi ke generasi. Sempat menjadi produsen utama kebutuhan garam dunia pada awal abad ke-20, kini komoditas garam Madura berada di kaki langit senja. Industrialisasi garam warisan pemerintah Hindia Belanda yang terus dilestarikan oleh pemerintah Indonesia dari Orde Lama hingga Reformasi melalui kebijakan kontrol produksi, pachtstelsel, zoutregie, dan monopoli itu telah melahirkan perlawanan panjang dari petani mereka sendiri dalam rupa-rupa cara: dengan kata dan tindakan; secara terbuka maupun diam-diam; individual dan kolektif; lokal dan regional; insidental dan struktural; dengan damai dan dengan kekerasan. Meskipun pada kenyataannya tidak berhasil, perlawanan tersebut berdampak besar pada terjadinya deindustrialisasi yang bukan hanya memerosotkan produksi garam, melainkan juga menciptakan formasi sosial masyarakat pegaraman yang marginal, miskin, dan rentan karena ketegangan terus-menerus dengan pemerintah yang tidak pernah memberikan keberpihakannya.
No. Barcode | No. Panggil | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Ruangan | Kategori | Akses | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|---|---|
00006290007 | 306.36 ISK s |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 | Storage Umum | Dapat dipinjam | Tersedia |
00006290008 | 306.36 ISK s |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 | Storage Umum | Dapat dipinjam | Tersedia |
00006290013 | 306.36 ISK s |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 | Koleksi Umum | Dapat dipinjam | Tersedia |
00006290018 | 306.36 ISK s |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 | Koleksi Umum | Dapat dipinjam | Tersedia |
00006290023 | 306.36 ISK s |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 | Koleksi Umum | Dapat dipinjam | Tersedia |
No. | Nama File | Nama File Format Flash | Format File | Aksi |
---|---|---|---|---|
Tidak ada data. |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
---|---|---|---|
001 | INLIS000000000855042 | ||
005 | 20240503031907 | ||
006 | a####g############ | ||
007 | ta | ||
008 | 240503#########yoia###g############ind## | ||
020 | # | # | $a 9786236063873 |
035 | # | # | $a 0010-0524000077 |
040 | # | # | $a JKPDJAK$b ind$c rda |
041 | 0 | # | $a ind |
082 | 0 | 4 | $a 306.36$2 [23] |
084 | # | # | $a 306.36 ISK s |
100 | 0 | # | $a Iskandar Dzulkarnain$e Pengarang$e Iskandar Dzulkarnain$e Pengarang$e Iskandar Dzulkarnain$e Pengarang$e Iskandar Dzulkarnain$e Pengarang |
245 | 1 | # | $a Sosiologi garam : $b deindustrialisasi, perlawanan, dan nasib petani di Madura /$c Iskandar Dzulkarnain ; penyunting, Ragil Cahya Maulana |
250 | $a cetakan pertama | ||
264 | # | 1 | $a Yogyakarta :$b Cantrik Pustaka,$c 2023 |
264 | # | 4 | $a © Cantrik Pustaka, 2023 |
300 | # | # | $a 264 halaman : $b ilustrasi ; $c 20 cm |
336 | # | # | $a teks$2 rdacontent |
337 | # | # | $a tanpa perantara$2 rdamedia |
338 | # | # | $a volume$2 rdacarrier |
504 | # | # | $a Bibliografi: halaman 247-264 |
520 | # | # | $a Sepanjang 150 tahun produksi garam di Madura, khususnya Sumenep, selama itu pula para petaninya berjuang melawan mendapat tempat sentral dalam “perbudakan”-istilah yang dialami mereka selama menjadi buruh garam dari generasi ke generasi. Sempat menjadi produsen utama kebutuhan garam dunia pada awal abad ke-20, kini komoditas garam Madura berada di kaki langit senja. Industrialisasi garam warisan pemerintah Hindia Belanda yang terus dilestarikan oleh pemerintah Indonesia dari Orde Lama hingga Reformasi melalui kebijakan kontrol produksi, pachtstelsel, zoutregie, dan monopoli itu telah melahirkan perlawanan panjang dari petani mereka sendiri dalam rupa-rupa cara: dengan kata dan tindakan; secara terbuka maupun diam-diam; individual dan kolektif; lokal dan regional; insidental dan struktural; dengan damai dan dengan kekerasan. Meskipun pada kenyataannya tidak berhasil, perlawanan tersebut berdampak besar pada terjadinya deindustrialisasi yang bukan hanya memerosotkan produksi garam, melainkan juga menciptakan formasi sosial masyarakat pegaraman yang marginal, miskin, dan rentan karena ketegangan terus-menerus dengan pemerintah yang tidak pernah memberikan keberpihakannya. |
521 | # | # | $a Umum |
650 | # | 4 | $a Garam |
650 | # | 4 | $a Permasalahan Sosial |
650 | # | 4 | $a Petani |
650 | # | 4 | $a Sistem Perburuhan/Sosiologi Industri |
651 | # | 4 | $a Madura |
700 | 0 | # | $a Ragil Cahya Maulana$e Penyunting |
850 | # | # | $a JKPDJAK |
990 | # | # | $a D006377/24 |
990 | # | # | $a D006378/24 |
990 | # | # | $a D006379/24 |
990 | # | # | $a D006380/24 |
990 | # | # | $a D006381/24 |