#

Babad Kula

Fiksi Indonesia / Novel

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Ranggana Purwarna (Pengarang) ; Any Alaine (Penyunting)

Edisi

cetakan pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Bukune Kreatif Cipta, 2023; © Ranggana Purwana, 2023

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

203 halaman ; 19 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9786022205081

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Novel

Target Pembaca

Dewasa

Catatan

-


Abstrak

Tah Nahun 2007, udara di Kota Bandung tahun 2007 masih terasa begitu sejuk. Belum ada kemacetan seperti Bandung di tahun 2021. Dalam waktu 14 tahun, Bandung mengalami banyak perubahan. Tapi yang tetap sama adalah, perasaan saya kepada seorang perempuan bernama Dita Novianti. Kami berdua duduk berhadapan di pelataran rumah. Malam Minggu kesekian yang kami habiskan bersama. Saya baru saja mengajaknya jalan-jalan dan mengantarnya pulang. Sebelum pulang, mengumpulkan keberanian untuk menanyakan satu hal padanya. Pertanyaan yang biasa diajukan seorang pria untuk wanitanya. “Dita, mau nggak nikah sama aku?" Wanita yang merupakan kekasih hati saya tampak merona pipinya. Matanya yang dihiasi bulu mata yang lentik menatap saya tajam. "Kamu beneran mau sama aku?" tanya Dita tidak percaya. Namun pertanyaannya tidak akan menggoyahkan niatan saya untuk melamarnya. Agar memantapkan keputusan berani ini, saya memberi waktu kepadanya untuk mencari jawabannya ketika saya berangkat umroh nanti. Bibi saya mengajak untuk berangkat umroh bersama. Sungguh suatu kesempatan langka bagi saya untuk bisa menjalankan ibadah umroh. Dengan kondisi keluarga saya yang serba pas-pasan, saya merasa bersyukur bisa diajak oleh Bibi berangkat umroh. Dua minggu lagi saya akan menunaikan ibadah umroh dan saat itulah saya akan memantapkan pilihan. Karena tuntutan ekonomi, Angga dan keluarga kecil harus pindah ke kota Ngawi dan menempati sebuah rumah kontrakan yang sudah tidak dihuni tiga tahun lamanya. Tak jarang mereka mendapati bisik-bisik tetangga yang keheranan sekaligus takjub dengan keberanian kami menempati rumah tersebut. Namun, Angga berusaha menepis segala rumor yang beredar. Rupanya, omongan para warga bukan isapan jempol belaka. Di rumah itu, mereka kerap mendapatkan gangguan-gangguan dari makhluk halus, seperti suara anak-anak kecil yang berlari-larian dan sosok kakek yang selalu berdiri di dapur.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006268752 KC/813 RAN b Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Deposit - Lantai 6 KCKR lantai 6 Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000854011
005 20240322110141
006 a####e##########f#
007 ta
008 240306################e##########f#ind##
020 # # $a 9786022205081
035 # # $a 0010-0324000588
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c rda
041 0 # $a ind
082 # # $a 813$2 [23]
084 # # $a KC/813 RAN b
100 0 # $a Ranggana Purwarna$e Pengarang$e Ranggana Purwana$e Pengarang$e Ranggana Purwarna$e Pengarang$e Ranggana Purwana$e Pengarang
245 1 # $a Babad Kula /$c Ranggana Purwarna; penyunting, Any Alaine
250 $a cetakan pertama
264 # 1 $a Jakarta :$b Bukune Kreatif Cipta,$c 2023
264 # 4 $a © Ranggana Purwana, 2023
300 # # $a 203 halaman ; $c 19 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Tah Nahun 2007, udara di Kota Bandung tahun 2007 masih terasa begitu sejuk. Belum ada kemacetan seperti Bandung di tahun 2021. Dalam waktu 14 tahun, Bandung mengalami banyak perubahan. Tapi yang tetap sama adalah, perasaan saya kepada seorang perempuan bernama Dita Novianti. Kami berdua duduk berhadapan di pelataran rumah. Malam Minggu kesekian yang kami habiskan bersama. Saya baru saja mengajaknya jalan-jalan dan mengantarnya pulang. Sebelum pulang, mengumpulkan keberanian untuk menanyakan satu hal padanya. Pertanyaan yang biasa diajukan seorang pria untuk wanitanya. “Dita, mau nggak nikah sama aku?" Wanita yang merupakan kekasih hati saya tampak merona pipinya. Matanya yang dihiasi bulu mata yang lentik menatap saya tajam. "Kamu beneran mau sama aku?" tanya Dita tidak percaya. Namun pertanyaannya tidak akan menggoyahkan niatan saya untuk melamarnya. Agar memantapkan keputusan berani ini, saya memberi waktu kepadanya untuk mencari jawabannya ketika saya berangkat umroh nanti. Bibi saya mengajak untuk berangkat umroh bersama. Sungguh suatu kesempatan langka bagi saya untuk bisa menjalankan ibadah umroh. Dengan kondisi keluarga saya yang serba pas-pasan, saya merasa bersyukur bisa diajak oleh Bibi berangkat umroh. Dua minggu lagi saya akan menunaikan ibadah umroh dan saat itulah saya akan memantapkan pilihan. Karena tuntutan ekonomi, Angga dan keluarga kecil harus pindah ke kota Ngawi dan menempati sebuah rumah kontrakan yang sudah tidak dihuni tiga tahun lamanya. Tak jarang mereka mendapati bisik-bisik tetangga yang keheranan sekaligus takjub dengan keberanian kami menempati rumah tersebut. Namun, Angga berusaha menepis segala rumor yang beredar. Rupanya, omongan para warga bukan isapan jempol belaka. Di rumah itu, mereka kerap mendapatkan gangguan-gangguan dari makhluk halus, seperti suara anak-anak kecil yang berlari-larian dan sosok kakek yang selalu berdiri di dapur.
521 # 1 $a Dewasa
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
650 # 4 $a Novel
700 0 # $a Any Alaine$e Penyunting
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D004517/24