#

Hidup Adalah Solusi

Filsafat / Kehidupan / Ontologi

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Popper, Karl R. (Pengarang) ; Wawan Kurniawan (Penerjemah) ; Muhammad Ali Fakih (Penyunting)

Edisi

Cetakan pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Yogyakarta : IRCiSoD, 2022

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

254 halaman ; 20 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9786235348117

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Sains selalu berawal dari masalah. Demikian pula, dinamika kehidupan adalah dinamika masalah satu ke masalah yang lain. Dan, untuk memecahkan masalah ini, sains menggunakan metode trial and error, atau metode coba-coba. Metode ini mengasumsikan bahwa kita bekerja dengan sejumlah besar eksperimentasi solusi. Dan, solusi tersebut ditimba pula dari kehidupan, dari lingkungan tempat masalah itu muncul. Satu demi satu solusi diuji dan dihilangkan. Kemudian, solusi yang keliru dibuang, dan yang diambil adalah solusi yang paling presisi dalam memecahkan masalah. Pada dasarnya, prosedur ini digunakan oleh seluruh organisme, mulai dari amoeba hingga Albert Einstein. Setiap organisme mencoba untuk melepaskan diri dari masalah yang merepotkan. Baik hewan, tumbuhan, atau manusia melakukan prosedur demikian karena mereka rindu akan hukum dan keteraturan, dan menurut Karl R. Popper, harapan akan hal ini tercetak secara genetik. Mereka mempelajari fenomena alam, melakukan pengujian, hingga ditemukan sesuatu yang mampu memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi. Namun, pertanyaannya, apa bedanya amoeba dengan Einstein? Amoeba menghindari falsifikasi (pemalsuan). Ia membuat hipotesis secara subjektif, dan harapannya terhadap hipotesis itu terlampau besar. Sehingga, kalau hipotesisnya terbukti keliru, ia tak dapat memecahkan masalah, lalu ia binasa. Sementara, Einstein membuat hipotesisnya secara objektif. Kemudian, ia menghancurkan hipotesisnya melalui kritik, tanpa ikut menjadi binasa. Alih-alih menghindari, ia malah menjadikan falsifikasi sebagai landasan untuk menyangkal teori yang ia hasilkan dari hipotesis tersebut. Namun, teorinya ia maksudkan bukan untuk dibuktikan bahwa teori itu benar, melainkan untuk diuji agar terbukti bahwa teori itu salah.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006264235 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
B 9620 PQW SELATAN - Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006264236 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
RUANG KOLEKSI UMUM SELATAN - Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006264241 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
RUANG KOLEKSI UMUM SELATAN - Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006264246 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
RUANG KOLEKSI UMUM SELATAN - Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006264251 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
B 9223 PQU SELATAN - Grand Max Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006264256 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
RUANG KOLEKSI UMUM SELATAN - Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006264261 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
RUANG KOLEKSI UMUM SELATAN - Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006264266 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
RUANG KOLEKSI UMUM SELATAN - Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006264271 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
RUANG KOLEKSI UMUM SELATAN - Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006264276 113.8 POP h Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Jl. Gandaria Tengah V No.3, RT.2/RW.1, Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130, Indonesia
RUANG KOLEKSI UMUM SELATAN - Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000853874
005 20240319013714
007 ta
008 240319################g##########0#ind##
020 # # $a 9786235348117
035 # # $a 0010-0324000451
082 # # $a 113.8
084 # # $a 113.8 POP h
100 0 # $a Popper, Karl R.$e Pengarang
245 1 # $a Hidup adalah solusi /$c Karl R. Popper ; penerjemah, Wawan Kurniawan ; editor, Muhammad Ali Fakih
250 # # $a Cetakan pertama
264 # # $a Yogyakarta :$b IRCiSoD,$c 2022
300 # # $a 254 halaman ; $c 20 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Sains selalu berawal dari masalah. Demikian pula, dinamika kehidupan adalah dinamika masalah satu ke masalah yang lain. Dan, untuk memecahkan masalah ini, sains menggunakan metode trial and error, atau metode coba-coba. Metode ini mengasumsikan bahwa kita bekerja dengan sejumlah besar eksperimentasi solusi. Dan, solusi tersebut ditimba pula dari kehidupan, dari lingkungan tempat masalah itu muncul. Satu demi satu solusi diuji dan dihilangkan. Kemudian, solusi yang keliru dibuang, dan yang diambil adalah solusi yang paling presisi dalam memecahkan masalah. Pada dasarnya, prosedur ini digunakan oleh seluruh organisme, mulai dari amoeba hingga Albert Einstein. Setiap organisme mencoba untuk melepaskan diri dari masalah yang merepotkan. Baik hewan, tumbuhan, atau manusia melakukan prosedur demikian karena mereka rindu akan hukum dan keteraturan, dan menurut Karl R. Popper, harapan akan hal ini tercetak secara genetik. Mereka mempelajari fenomena alam, melakukan pengujian, hingga ditemukan sesuatu yang mampu memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi. Namun, pertanyaannya, apa bedanya amoeba dengan Einstein? Amoeba menghindari falsifikasi (pemalsuan). Ia membuat hipotesis secara subjektif, dan harapannya terhadap hipotesis itu terlampau besar. Sehingga, kalau hipotesisnya terbukti keliru, ia tak dapat memecahkan masalah, lalu ia binasa. Sementara, Einstein membuat hipotesisnya secara objektif. Kemudian, ia menghancurkan hipotesisnya melalui kritik, tanpa ikut menjadi binasa. Alih-alih menghindari, ia malah menjadikan falsifikasi sebagai landasan untuk menyangkal teori yang ia hasilkan dari hipotesis tersebut. Namun, teorinya ia maksudkan bukan untuk dibuktikan bahwa teori itu benar, melainkan untuk diuji agar terbukti bahwa teori itu salah.
650 # 4 $a Filsafat
650 # 4 $a Kehidupan
650 # 4 $a Ontologi
700 0 # $a Muhammad Ali Fakih$e Penyunting
700 0 # $a Wawan Kurniawan$e Penerjemah
740 # # $a All life is problem solving (Oxfordshire: Routledge, 1999)
990 # # $a S05621/24
990 # # $a S05622/24
990 # # $a S05623/24
990 # # $a S05624/24
990 # # $a S05625/24
990 # # $a S05626/24
990 # # $a S05627/24
990 # # $a S05628/24
990 # # $a S05629/24
990 # # $a S05630/24