#

Membedah Makna Karya Sastra Lokal : Budaya, Mazhab Semiotika, Bahasa, Dan Tanda

Kebudayaan / Kesusastraan

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Wirman Hardi Gunawan (Pengarang) ; Muhammad (Penyunting)

Edisi

Edisi Pertama ; Cetakan Pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Prenada, 2023; © 2023

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

viii, 154 Halaman : Ilustrasi ; 23 cm.

Jenis Isi

Teks

Jenis Media

Tanpa Perantara

Penyimpanan Media

Volume

ISBN

9786023831364

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

-

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Buku ini dilatarbelakangi adanya budaya yang unik berupa pembacaan syair Selakaran pada acara Lebaran Topat di Makam Keramat Batulayar. Tujuan dari tulisan ini adalah pengenalan budaya Sasak terkait dengan acara ngurisang dengan melantunkan syair Selakaran, mengimplementasikan beberapa Mazhab Semiotika, membedah makna karya sastra lokal dengan dengan mendeskripsikan bentuk, makna, dan fungsi yang terkandung dalam teks terjemahan syair Selakaran. Teks terjemahan syair Selakaran dikaji berdasarkan pendekatan struktural, teori semiotika, dan teori fungsi. Bentuk teks terjemahan syair Selakaran dari aspek tipografi, memiliki 41 bait. Setiap bait dalam syair tersebut terdiri dari 4 baris. Teks terjemahan syair Selakaran menggunakan kata-kata yang mengindikasikan unsur sinonim dan homonim. Syair Selakaran menggunkan tiga aspek pencitraan, yaitu pencitraan pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Syair ini memiliki enam majas yaitu repetisi simploke, metafora, repetisi anafora, personifikasi, repetisi anadiplosis, dan repetisi apistrofa. Terdapat 27 makna teks terjemahan syair Selakaran yang tujuannya mengaggungkan Muhammad saw.. Masyarakat Batulayar menggunakan syair Selakaran dalam tiga tradisi yaitu Nyunatang, naik haji, dan Ngurisang. Tiga tradisi ini memiliki fungsi religius, hiburan, dan sosial. Syair Selakaran berideologi spritualisme akhlak, tauhid, falak, sirah, tasawuf, fikih, dan tholabul ulumul Qur’an.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006263366 KC/300.9598 WIR m Perpustakaan Jakarta - Kuningan
Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C22, Gedung Nyi Ageng Serang, Lt. 7 dan 8, Jakarta Selatan
Kuningan Validasi (KCKR) - Dalam Proses Diolah Diolah
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000853830
005 20240319113045
006 a####g############
007 ta
008 240319t########jkia###g############ind##
020 # # $a 9786023831364
035 # # $a 0010-0324000407
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c rda
041 0 # $a ind
082 0 4 $a 300.9598$2 [23]
084 # # $a KC/300.9598 WIR m
100 0 # $a Wirman Hardi Gunawan$e Pengarang$e Wirman Hardi Gunawan$e Pengarang
245 1 0 $a Membedah makna karya sastra lokal : $b budaya, mazhab semiotika, bahasa, dan tanda /$c Wirman Hardi Gunawan ; Penyunting, Muhammad
250 # # $a Edisi Pertama ; Cetakan Pertama
264 # 1 $a Jakarta :$b Prenada,$c 2023
264 # 4 $a © 2023
300 # # $a viii, 154 Halaman : $b Ilustrasi ; $c 23 cm.
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa Perantara$2 rdamedia
338 # # $a Volume$2 rdacarrier
520 # # $a Buku ini dilatarbelakangi adanya budaya yang unik berupa pembacaan syair Selakaran pada acara Lebaran Topat di Makam Keramat Batulayar. Tujuan dari tulisan ini adalah pengenalan budaya Sasak terkait dengan acara ngurisang dengan melantunkan syair Selakaran, mengimplementasikan beberapa Mazhab Semiotika, membedah makna karya sastra lokal dengan dengan mendeskripsikan bentuk, makna, dan fungsi yang terkandung dalam teks terjemahan syair Selakaran. Teks terjemahan syair Selakaran dikaji berdasarkan pendekatan struktural, teori semiotika, dan teori fungsi. Bentuk teks terjemahan syair Selakaran dari aspek tipografi, memiliki 41 bait. Setiap bait dalam syair tersebut terdiri dari 4 baris. Teks terjemahan syair Selakaran menggunakan kata-kata yang mengindikasikan unsur sinonim dan homonim. Syair Selakaran menggunkan tiga aspek pencitraan, yaitu pencitraan pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Syair ini memiliki enam majas yaitu repetisi simploke, metafora, repetisi anafora, personifikasi, repetisi anadiplosis, dan repetisi apistrofa. Terdapat 27 makna teks terjemahan syair Selakaran yang tujuannya mengaggungkan Muhammad saw.. Masyarakat Batulayar menggunakan syair Selakaran dalam tiga tradisi yaitu Nyunatang, naik haji, dan Ngurisang. Tiga tradisi ini memiliki fungsi religius, hiburan, dan sosial. Syair Selakaran berideologi spritualisme akhlak, tauhid, falak, sirah, tasawuf, fikih, dan tholabul ulumul Qur’an.
650 # 4 $a Kebudayaan
650 # 4 $a Kesusastraan
700 0 # $a Muhammad$e Penyunting
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D004260/24