#

Politik Sastra : Edisi Kedua

Kajian Sastra / Kesusastraan / Sejaran Dan Kritik / Politik Sastra / Esai

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Saut Situmorang (Pengarang)

Edisi

Edisi kedua

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Yogyakarta : sic, 2018; © Saut Situmorang

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

xii, 226 halaman ; 20 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9789791684989

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Esai

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Buku Politik Sastra: Edisi Kedua ini berisi sejumlah esei yang sudah terbit sebelumnya dengan penambahan dua esei baru. Selain itu ada juga esei lama yang tidak lagi diikutkan dalam kumpulan ini dalam edisi edua ini satu esei yang tidak diikutkan lagi itu adalah esei yang berjudul “Memberhalakan ‘Kebebasan’ ala Memo Indonesia” mengingat substansi peristiwa Memo Indonesia sudah tidak penting dan tidak menarik lagi untuk dibicarakan. Ada pun dua esei tambahan adalah “Hiperbola Agus R. Sardjono” dan “Sastraku Sayang, Sastraku Malang”. Dalam esei “Sastraku Sayang, Sastraku Malang” Saut memotret fenomena paling baru dalam sastra Indonesia. Mulai dari Puisi Esei dan upaya membawanya ke publik yang menjadi pemicu kericuhan dalam pergaulan sastra, hingga menyeret Saut ke pengadilan dan divonis hakim dengan hukuman 10 bulan percobaan, sampai klaim asersif seeorang, atau mungkin banyakorang, soal ketokohannya sendiri. Pengakuan diri sebagai penyair, eseis dan sebagainya itu menjadi tampak lucu dan memuakkan bagi sebagian orang, dan sekaligus melahirkan pemuja di pihak lain. Dalam esei ini, Saut mendedahkan pandangan, ideologi, dan sikapnya. Dalam kumpulan esei ini Saut menjadi corong mempertanyakan mitos-mitos kesasteraan kita, politik kanon sastra, dan sebangsanya Saut ingin mengatakan: sastra Indonesia tidak baik-baik saja. Apa yang hari ini kita lihat sebagai kenyataan politik sastra, jauh-jauh hari Saut sudah digelisahkan oleh itu semua. Saut tampaknya seseorang yang mencintai sastra Indonesia dengan sungguh-sungguh, mengekspresikan pandangannya dengan beragam bentuk. Salah satunya dalam kumpulan esei ini. Buku Politik Sastra menjadi dokumentasi penting untuk melihat pandangan dan visi seorang Saut Situmorang tentang sastra Indonesia.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006245785 809 SAU p Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Storage Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006245786 809 SAU p Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Storage Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006245791 809 SAU p Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006245796 809 SAU p Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000853345
005 20240228022921
006 a####g##########e#
007 ta
008 240228#########yoi####g##########e#ind##
020 # # $a 9789791684989
035 # # $a 0010-0224001416
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c rda
041 0 # $a ind
082 0 4 $a 809$2 [23]
084 # # $a 809 SAU p
100 0 # $a Saut Situmorang$e Pengarang$e Saut Situmorang$e Pengarang$e Saut Situmorang$e Pengarang$e Saut Situmorang$e Pengarang
245 1 # $a Politik sastra : $b edisi kedua /$c Saut Situmorang
250 $a Edisi kedua
264 # 1 $a Yogyakarta :$b sic,$c 2018
264 # 4 $a © Saut Situmorang
300 # # $a xii, 226 halaman ; $c 20 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Buku Politik Sastra: Edisi Kedua ini berisi sejumlah esei yang sudah terbit sebelumnya dengan penambahan dua esei baru. Selain itu ada juga esei lama yang tidak lagi diikutkan dalam kumpulan ini dalam edisi edua ini satu esei yang tidak diikutkan lagi itu adalah esei yang berjudul “Memberhalakan ‘Kebebasan’ ala Memo Indonesia” mengingat substansi peristiwa Memo Indonesia sudah tidak penting dan tidak menarik lagi untuk dibicarakan. Ada pun dua esei tambahan adalah “Hiperbola Agus R. Sardjono” dan “Sastraku Sayang, Sastraku Malang”. Dalam esei “Sastraku Sayang, Sastraku Malang” Saut memotret fenomena paling baru dalam sastra Indonesia. Mulai dari Puisi Esei dan upaya membawanya ke publik yang menjadi pemicu kericuhan dalam pergaulan sastra, hingga menyeret Saut ke pengadilan dan divonis hakim dengan hukuman 10 bulan percobaan, sampai klaim asersif seeorang, atau mungkin banyakorang, soal ketokohannya sendiri. Pengakuan diri sebagai penyair, eseis dan sebagainya itu menjadi tampak lucu dan memuakkan bagi sebagian orang, dan sekaligus melahirkan pemuja di pihak lain. Dalam esei ini, Saut mendedahkan pandangan, ideologi, dan sikapnya. Dalam kumpulan esei ini Saut menjadi corong mempertanyakan mitos-mitos kesasteraan kita, politik kanon sastra, dan sebangsanya Saut ingin mengatakan: sastra Indonesia tidak baik-baik saja. Apa yang hari ini kita lihat sebagai kenyataan politik sastra, jauh-jauh hari Saut sudah digelisahkan oleh itu semua. Saut tampaknya seseorang yang mencintai sastra Indonesia dengan sungguh-sungguh, mengekspresikan pandangannya dengan beragam bentuk. Salah satunya dalam kumpulan esei ini. Buku Politik Sastra menjadi dokumentasi penting untuk melihat pandangan dan visi seorang Saut Situmorang tentang sastra Indonesia.
521 # # $a Umum
650 # 4 $a Esai
650 # 4 $a Kajian Sastra
650 # 4 $a Kesusastraan -- Sejaran dan Kritik
650 # 4 $a Politik Sastra
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D003551/24
990 # # $a D003552/24
990 # # $a D003553/24
990 # # $a D003554/24