Kalau ditanya tentang masa SMA, salah satu yang langsung ada di benak gue adalah Payung Teduh, lagu-lagu Last Child, dan... dia. Gue gak tau kenapa gue cuma bisa panggil sebagai 'dia'- bukan sebagai gebetan apalagi pacar. Dia, orang yang bisa bikin gue semakin kuat, tapi juga seseorang yang bisa bikin gue begitu rapuh. Dia punya punggung seluas samudera, Nggak pernah capek nawarin pundaknya, nggak pernah lelah mengulurkan tangannya, nggak pernah bosan kasih telinga untuk mendengar semua cerita gue kala dihantam hari-hari berat dalam hidup. Karena dia, segala ketakutan yang ada dalam diri gue jadi sirna. Tapi yang gue takutkan adalah... gimana kalau dia tiba-tiba pergi? Dan segala ketakutan itu datang lagi? Jujur, gue belum pernah membayangkan semuanya sampai ke sana. Terlalu seram kalau jadi realita. Yang terpenting, sekarang dia di sini. Tidak ada yang salah dalam perasaan. Mencintaimu adalah sebuah anugerah yang diberikan Tuhan. Dekat denganmu, adalah mimpi yang kunantikan. Tak salah kan jika harapku untuk bersamamu terus melaju?