#

Menjemput Husnul Khatimah : Berbahagia Saat Sampai Di Ujung Usia

Psikologi Islam / Motivasi Islam

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Muhammad Syafril (Pengarang) ; Hirman Jayadi (Penyunting)

Edisi

Cetakan pertama, 2023

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Qultum Media, 2023

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

viii, 220 halaman ; 20 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9789790174788

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Siapa yang tidak mau di akhir usianya menemukan kebahagiaan? Pasti kita semua mendambakan kebahagiaan itu. Husnul khatimah atau akhir yang baik adalah salah satu tanda bahwa tempat kita kelak di akhirat berada pada kemuliaan. Allah akan memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ketika menutup usia berada dalam keadaan beriman kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Barangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah laa ilaaha illallaah, niscaya akan masuk surga" (HR. Abu Dawud) Buku ini mengulas bagaimana seseorang ketika waktu tutup usianya sudah dekat, agar mendapatkan kebahagiaan dengan husnul khatimah, kita dianjurkan untuk menuntun saudara kita mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah sebagai penghantar dirinya menutup usia. Menurut mayoritas ulama, mengunjungi atau menjenguk orang sakit adalah sunah ain (sunah yang sangat dianjurkan) dan bahkan Al-Bukhari mewajibkannya. Ini tidak hanya berlaku untuk tetangga atau kerabat muslim, tetapi juga untuk tetangga atau kerabat non muslim atau siapa pun, yang punya peluang atau harapan masuk ke dalam ajaran Islam. Sedangkan menurut satu pendapat, tidaklah disunahkan, bahkan makruh hukumnya, menjenguk orang fasik yang bersikap terang-terangan dengan kefasikannya, demikian pula menjenguk seorang ahli bid'ah. Namun menurut hemat penulis, menjenguk orang sakit yang fasik atau ahli bid'ah tetaplah perlu untuk dilakukan, sebagai bentuk strategi dakwah untuk meraih simpatik, dengan harapan ia akan bertobat dari kelakuan fasik dan bid'ahnya tersebut. Adapun batasan sakit dari seseorang yang sunah untuk dikunjungi adalah sakit yang membolehkannya untuk meninggalkan shalat Jumat, walaupun sakit tersebut masih dianggap ringan, seperti mata yang meradang, tapi sakitnya tersebut membuatnya kesulitan untuk berjalan menuju mesjid. Lantas, kapan waktu yang utama untuk menjenguk orang sakit? Menurut sebagian ulama di periode Muta'akhirin (periode abad 4-12 H), hari Jumat adalah waktu terbaik untuk menjenguk orang yang sakit.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006180330 KC/297.261 MUH m Perpustakaan Jakarta - Kuningan
Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C22, Gedung Nyi Ageng Serang, Lt. 7 dan 8, Jakarta Selatan
Kuningan Validasi (KCKR) - Dalam Proses Diolah Diolah
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000850861
005 20240109115548
007 ta
008 240109t2023####jkia###g######000#0#ind##
020 # # $a 9789790174788
035 # # $a 0010-0124000281
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c rda
041 0 # $a ind
082 0 4 $a 297.261$2 [23
084 # # $a KC/297.261 MUH m
100 0 # $a Muhammad Syafril$e Pengarang$e Muhammad Syafril$e Pengarang
245 1 0 $a Menjemput husnul khatimah : $b berbahagia saat sampai di ujung usia /$c Ust Muhammad Syafril ; penyunting, Hirman Jayadi
250 $a Cetakan pertama, 2023
264 # 1 $a Jakarta :$b Qultum Media,$c 2023
300 # # $a viii, 220 halaman ; $c 20 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Siapa yang tidak mau di akhir usianya menemukan kebahagiaan? Pasti kita semua mendambakan kebahagiaan itu. Husnul khatimah atau akhir yang baik adalah salah satu tanda bahwa tempat kita kelak di akhirat berada pada kemuliaan. Allah akan memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ketika menutup usia berada dalam keadaan beriman kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Barangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah laa ilaaha illallaah, niscaya akan masuk surga" (HR. Abu Dawud) Buku ini mengulas bagaimana seseorang ketika waktu tutup usianya sudah dekat, agar mendapatkan kebahagiaan dengan husnul khatimah, kita dianjurkan untuk menuntun saudara kita mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah sebagai penghantar dirinya menutup usia. Menurut mayoritas ulama, mengunjungi atau menjenguk orang sakit adalah sunah ain (sunah yang sangat dianjurkan) dan bahkan Al-Bukhari mewajibkannya. Ini tidak hanya berlaku untuk tetangga atau kerabat muslim, tetapi juga untuk tetangga atau kerabat non muslim atau siapa pun, yang punya peluang atau harapan masuk ke dalam ajaran Islam. Sedangkan menurut satu pendapat, tidaklah disunahkan, bahkan makruh hukumnya, menjenguk orang fasik yang bersikap terang-terangan dengan kefasikannya, demikian pula menjenguk seorang ahli bid'ah. Namun menurut hemat penulis, menjenguk orang sakit yang fasik atau ahli bid'ah tetaplah perlu untuk dilakukan, sebagai bentuk strategi dakwah untuk meraih simpatik, dengan harapan ia akan bertobat dari kelakuan fasik dan bid'ahnya tersebut. Adapun batasan sakit dari seseorang yang sunah untuk dikunjungi adalah sakit yang membolehkannya untuk meninggalkan shalat Jumat, walaupun sakit tersebut masih dianggap ringan, seperti mata yang meradang, tapi sakitnya tersebut membuatnya kesulitan untuk berjalan menuju mesjid. Lantas, kapan waktu yang utama untuk menjenguk orang sakit? Menurut sebagian ulama di periode Muta'akhirin (periode abad 4-12 H), hari Jumat adalah waktu terbaik untuk menjenguk orang yang sakit.
521 # # $a Umum
650 # 4 $a Psikologi Islam--$x Motivasi Islam
700 0 # $a Hirman Jayadi$e Penyunting
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D000367/24